Semangat Samin Menuju Masyarakat Cerdas

-
28 Aug 2015
413 dilihat

bojonegorokab.go.id - Samin masa kini ( samini) & Samin isih ono (samino) adalah refleksi budaya samin yang masih eksis dan dijaga turun temurun oleh anak cucu samin surosentiko. Dewasa ini mereka menjelma menjadi generasi masa kini yang memiliki pengetahuan, keunggulan di antaranya bekerja keras, inovatif dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya leluhur.

Hal itu begitu kentara saat penyambutan tim penilaian tingkat nasional lomba perpustakaan desa (Perpusde) di Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (28/8/2015). Kedatangan tim penilai pusat ke kampung samin ini dikarenakan Perpusdes Tunas Asa Desa Margomulyo masuk lima besar nasional mewakili Jawa Timur.

Dalam penyambutan itu masyarakat memakai pakaian adat samin. Yakni bagi kaum pria memakai atasan hitam dengan celana komprang serta udeng di kepala. Sedangkan untuk kaum wanita samin menggunakan balutan bawahan batik.

Mereka menyambut rombongan dari pusat dan Provinsi Jawa Timur di jalan nasional Padangan - Ngawi. Tidak hanya itu, di antara barisan rapi warga Samin, terlihat sesepuh masyarakat Samin, Mbah Harjo Kardi Surpsentiko, menyambut rombongan.

Dalam kesempatan itu, Mbah Harjo Kardi menyerahkan bingkisan berupa buku panduan kepada tim juri dan tamu kehormatan. Antusiasme warga Margomulyo mulai tampak saat rombongan masuk perbatasan dimana anak- anak sekolah bersemangat berjajar di sepanjang jalan yang dilewati oleh tim rombongan.

Mbah Hardjo Kardi bahkan secara khusus meminta kepada tim dari pusat untuk menyempatkan melihat adat istiadat dan budaya Warga Samin. Mulai dari budaya karawitan dan pembuatan alat karawitan yang dikerjakan oleh dirinya dan beberapa warga di sanggar yang memang khusus membuat peralatan gamelan ini.

"Ini bukan sekedar membuat peralatan, tapi kami ingin mendidik generasi muda untuk melestarikan budaya asli warga Samin," kata Mbah Harjo Kardi kepada tim juri dan rombongan.

Ketua Perpustakaan Desa Tunas Asa Desa Margomulyo, Yuli Zanova, menyampaikan semangat belajar masyarakat samin luar biasa. Banyak warga Samin yang memanfaatkan Perpusdes ini untuk menambah wawasan dari buku-buku bacaan yang disediakan.

"Dulunya perpustakaan desa ini tak memiliki gedung. Namun sejak 2013 karena makin banyaknya pengunjung akhirnya perpustakaan desa dibuat dengan tempat yang lebih luas," sambung Yuli.

Di perpustakaan ini, lanjut dia, warga tidak sekadar membaca, namun menjadi media saling belajar dan dialog.  Dari kegiatan ini membawa dampak luar biasa pada pergerakan perekonomian warga dengan berdirinya beberapa kegiatan usaha mulai budidaya jamur tiram, lele dan unit olahan makanan.

"Ilmu dan teknik yang mereka dapatkan dari buku buku yang tersedia di perpustakaan desa. Kemudian diaplikasikan langsung di lapangan," ungkap Yuli.

Keberadaan Perpusdes Tunas Asa ini telah memompa semangat untuk maju dan berkarya warga. Tidak hanya anak- anak usia sekolah, namun pemuda, kaum ibu dan bapak.

"Dulu Margomulyo dan Masyarakat Samin dikenal sebagai masyarakat yang tertutup, tapi kini seiring perkembangan waktu berubah menjadi samin-samin masa kini," pungkas Yuli.(hms2)