Jalan Seputaran Kota Masih Dua Arah

-
10 Sep 2015
341 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bagi pengguna jalan seputar kota atau masyarakat yang sedang berjalan-jalan dengan berkendara sudah selayaknya mengetahui informasi terbaru dari Dinas Perhubungan  Bojonegoro. Salah satunya terkait uji coba jalan satu arah di empat titik yang beberapa waktu lalu sudah diberlakukan.

Empat titik itu adalah Jalan Hasyim Ashari, Jalan R.A Kartini, Jalan Rajawali dan Jalan Hayam Wuruk serta Jalan Panglima Polim. Jalan tersebut semula dilarang untuk semua kendaraan, maka kini pelarangan dikhususkan pada kendaraan roda empat. Sedangkan untuk roda dua masih dapat mengakses jalan tersebut.

Kepastian itu disampaikan pada rapat forum lalu lintas yang digelar di ruang pertemuan Angling Dharma lantai II Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kamis (10/9). Dalam pertemuan itu disepakati beberapa hal. Yakni jalan Hasyim Ashari dari arah selatan ke utara, pelarangan hanya berlaku untuk kendaraan roda empat mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB, sehingga bagi pengguna roda dua masih bisa mengakses jalan ini.

Hal yang sama juga berlaku di Jalan Rajawali dari arah barat ke timur. Sedangkan untuk jalan kartini dari arah selatan ke utara, pelarangan juga diberlakukan untuk kendaraan roda empat mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB.

“Sementara jalan Panglima Polim dari arah utara ke selatan mulai diberlakukan pukul 06.30-07.30 WIB dan kendaraan roda empat dilarang masuk pada pukul tersebut dari arah utara menuju selatan,” kate Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro, Iskandar.

Perubahan juga terjadi diruas jalan Trunojoyo dari arah selatan (depan kantor pos) akan menjadi 2 arah sehingga rambu-rambu masuk dijalan tersebut akan dicabut. Hal lain yang dihasilkan dalam rapat ini adalah parkir kendaraan di Jalan Rajawali berada di sebelah selatan.

“Kita akan memasang rambu larangan parkir disebelah utara dan perlu tambahan juru parkir,” tegas Iskandar.

Rapat yang berlangsung hampir tiga jam ini dihadiri forum lalu lintas antara lain satuan lalu lintas polres Bojonegoro, dinas perijinan, dan beberapa lurah diwilayah uji coba penerapan satu jalur.

Perwakilan Satuan Kepolisian Lalu Lintas Polres Bojonegoro, Supratana menyampaikan, jika lalu lalang kendaraan bukan penyabab utama kemacetan di ruas jalan Hasyim Ashari. Namun banyak pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan dibadan jalanlah.

“Inilah yang mengakibatkan arus kendaraan menjadi tersendat, sehingga terjadi kemacetan,” sambung dia.

Senada disampaikan Abdul Qodir Jaelani, perwakilan dari Masjid Agung Darussalam Bojonegoro. Dia menyampaikan salah satu penyebab kemacetan di depan masjid agung darussalam karena banyaknya aktfitas PKL yang menempatkan barang dagangan di badan jalan.

“Bukan karena aktifitas masjid. Karena itu memerlukan dukungan semua pihak agar jalan-jalan tidak mengalami kemacetan karena mengakibatkan kerugian bagi beberapa pihak,” saran dia.

Lurah Karangpacar, Sukisno menyampaikan, jika warganya mengeluhkan pemberlakuan satu jalur. Namun dengan adanya kebijakan baru satu arah hanya untuk kendaraan roda empat sangatlah membantu warga.

“Sehingga mereka tak harus memutar jauh hanya untuk menuju ke pasar,” pungkasnya. (hms2)