Idul Adha, Mari Berada Dibarisan Ibrahim

-
24 Sep 2015
41 seen

Ibrahim, satu diantara manusia kekasih Allah. Ia gelisah saat manusia terjebak pada kefanaan, mencintai dirinya, keluarganya dan kelompoknya melebih cintanya kepada Allah. Bahkan nyala api tidak menggoyahkan tekadnya.

Perpisahan dengan yang dicintai sanggup ia jalani. Bukan kebetulan bila Ibrahim menjadi puncak teladan sosok yang mengagungkan Tuhan, dan menyanyangi kemanusiaan Karena semua ujian lulus ia jalani.

Engkau ya Ibrahim, meninggalkan jalan sukses. Seluruh peristiwa manasik haji, adalah jalan gerakan mencapai sukses Inilah diantara jalanmu ya Ibrahim: Bertekad lewat niat Totalitas penyerahan diri lewat ihram Terus berfokus seperti towaf Bergegas melaksanakan yang terbaik seperti selalu sya'i Membuang egoisme, menyatu dengan kemanusiaan, menyelaraskan diri dengan Allah dan kemanusiaan.....

Seperti saat wukuf dan ikhram di padang arofah (padang pengetahuan) Jalan panjang hidup dilalui, tapi tak lupa melakukan refleksi, aeperti saat mabiit muzdalifah Selalu berkemampuan menolak yang tidak baik, membuangnya bahkan melawannya (lempar jumrah) Sang pribadi yang hanif, itulah sebutan Ibrahim lantaran hatinya yang tulus, hidup totalitas menyatu dengan Allah, kemanusiaan dan alam.

Mari menjadi Ibrahim, totalitas dalam gerakan Bojonegoro . Wujudkan wong jonegoro sehat, cerdas, peoduktif dan bahagia, Lingkungan yang sehat dan membahagiakan. Mari menyembelih egoisme, fanatisme, radikalisme dan kemalasan. Semoga kita kelak di alam mahsyar berada dalam satu barisan bersama Ibrahim, Ismail, Ishaq, Musa, Isa dan Muhammad. Amin.

Kang Yoto, 23 September 2015