Kang Yoto : Aparatur Pemerintah Harus Proaktif

-
05 Oct 2015
35 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bupati Suyoto mengapresiasi atas dinobatkannya Bojonegoro sebagai pilot project Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan(PATEN) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bupati yang suka blusukan ke desa-desa terpencil itu mengingatkan agar aparat pemerintah di tingkat kecamatan hingga desa menerima mandat ini dengan sepenuh hati.

“Tak kalah pentingnya adalah menyiapkan tekad untuk menjadi yang terbaik,” tegas Bupati Suyoto saat membuka bimbingan teknis PATEN di Ruang Angling Dharma, Senin (5/9/2015).

Dalam kesempatan itu, Bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu mengajak kepada semua staff, kepala desa, dan pemerintah desa untuk menjadi yang terbaik di antara 10 kecamatan yang menjadi pilot project PATEN.

Dia menjelaskan, untuk mencapai kinerja yang baik semua harus bersama-sama merumuskan apa yang terbaik baik ukuran untuk mencapai sukses sekaligus merumuskan langkah leadership maupun manajerial yang akan digunakan. Hal ini bisa dilakukan dengan menyiapkan langkah yang pertama memahami betul apa misi, apa yang diinginkan pemerintah dan masyarakat.

“Jangan sampai kita kehilangan peta dalam melaksanakan tugas dan fungsi kita sebagai aparatur pemerintah,” pesan Kang Yoto.

Dia mengungkapkan, antara PATEN dengan jargon Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini memiliki ikatan. Dimana jargon Bojonegoro adalah mewujudkan rakyat Bojonegoro yang bahagia, produktif, cerdas dan sehat. Bahagia itu dimensi sosial dan personal, batinnya tenang dan diterima secara sosial.

Demikian pula di kecamatan, lanjut Kang Yoto, harus memikirkan rakyat bahagia dengan memacu produktivitas rakyat, produktivitas itu tidak merusak alam dan tidak merusak keadilan. Dua hal ini harus ditekankan agar terhindar dari konflik, ada contoh yang sudah terjadi di Kabupaten tetangga kita yakni Kabupaten Lumajang.

Sebab kondisi tersebut, kata dia, hampir juga terjadi di beberapa kecamatan yang berhadapan dengan masalah lingkungan, jika ada kerusakan lingkungan terjadi maka akan membawa dampak dimensi konflik. Membantu rakyat Bojonegoro yang sehar, cerdas dan produktif serta berkeadilan berkelanjutan adalah tugas aparatur pemerintah.

“Untuk itu diperlukan adanya pelayanan, perlindungan, pengayoman, pencerahan dan pemberdayaan,” tegas Kang Yoto.

Dia mengemukakan, selama ini aparatur pemerintah kebanyakan mendefinisikan pelayanan sebagai suatu hal yang pasif yakni menunggu dan duduk melayani siapa yang datang. Padahal sebenarnya aparatur harus bersikap aktif yanki nyambung dengan masalah yang ada di masyarakat.

“PATEN ini tak kan ada maknanya manakala aparatur pemerintah masih memiliki mental pasif. Oleh karenanya dalam menjalankan tugas harus disertai jiwa raga, untuk berkarya dan mempersembahkan dan melakukan yang terbaik untuk seluruh masyarakat. Kita harus pro aktif, kerja tepat, cepat dan bermanfaat untuk rakyat,” pungkas Kang Yoto.(dwi/kominfo)