bojonegorokab.go.id - Tingkat kekeringan di wilayah Kabupaten Bojonegoro masih tergolong normal. Hal tersebut berdasarkan monitoring tingkat kekeringan yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Malang, beberapa waktu lalu. Monitoring tersebut telah dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2015 dengan menggunakan metode Standarized Precipitation Indexs (SPI). Metode ini biasa disebut indeks SPI, yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam suatu proses waktu yang panjang. Bisa bulanan, dua bulanan, tiga bulanan atau lebih. Seperti diketahui, berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih panjang dibandingkan tahun lalu, yang menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kesulitan air bersih. Data di BPBD Bojonegoro menyebutkan, warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 24.389 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 80.514 jiwa di 123 dusun di 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan, per 11 September. Pihak BPBD juga telah melakukan pendistribusian air bersih bersama Disnakertransos dan operator migas, setiap lima hari sekali di setiap desa. "Jika ada desa atau warga yang mengalami kesulitan air bersih kami akan terus melakukan droping ke wilayah yang membutuhkan. Kalau perlu kita juga akan menambah jumlah armada truk tangki untuk mendisribusikan air bersih untuk warga," ungkap Budi Moelyono, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro. (Git/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW