bojonegorokab.go.id - Pemerintah Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, berharap agar Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bojonegoro tidak menghentikan pembangunan pipa air bersih dari sumber air di kawasan hutan menju perkampungan warga.
Kepala Desa Kedungsumber, Kardi, mengatakan, penghentian pembangunan pipa air bersih sepanjang 1800 meter dari sumber di kawasan hutan ini telah menjadikan warga resah. Sebab pipa air bersih itu sangat dibutuhkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau seperti ini.
“Ada 67 kepala keluarga di Dusun Ngotok yang sangat membutuhkan air bersih,” ujar Kardi kepada bojonegorokab.go.id, Selasa (13/10/2015).
Dia mengaku, telah menjembatani pertemuan antara kontraktor dengan pihak perhutani agar proyek pembangunan pipa air bersih ini dapat dikerjakan.
“Namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan proyek itu akan dilanjutkan lagi,” keluh Kardi.
Menurut dia, sumber mata air di dalam kawasan hutan itu sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekira 300 KK di Dusun Ngotok. Namun, untuk sementara ini, pipa air bersih itu hanya diperuntukan bagi 67 KK.
“Sumber airnya cukup besar dan potensial,” ucapnya.
Sebelumnya, Perhutani KPH Bojonegoro juga menghentikan pembangunan jalan pembangunan dan perbaikan akses jalan sepanjang 1.800 meter menuju Waduk Pacal di Kecamatan Temayang, juga pemasangan jaringan listrik di obyek wisata Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Penghentian ini dinilai merugikan karena pembangunan dan perbaikan sarana itu berdasarkan usulan masyarakat di tepian hutan.(dwi/kominfo)