Mobil Rombongan Pengajian Ditabrak Kereta Barang

-
18 Oct 2015
1.305 dilihat

bojonegorokab.go.id – Sebanyak tiga orang meninggal dunia dan belasan lainya luka-luka akibat kecelakaan maut di perlintasan kereta api di Jalan KH Rosyid, tepatnya di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Minggu (18/10/2015), sekira pukul 11.30 WIB.

Mereka adalah rombongan pengajian dari Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, yang akan menghadiri pengajian haul di Pondok Pesantren (Ponpes) Peta di Kabupaten Tulungagung. Namun naas, belum sampai tujuan mobil Elf yang mereka tumpangi ditabrak kereta barang di perlintasan kereta api.

Ke tiga korban meninggal adalah Ali Nurhidayat, Warga Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah; Hamdan, warga Desa Batokan,  dan Prayitno, Warga Desa Beged, Kecamatan Gayam. Ketiga meninggal di lokasi kejadian.

Sementara 13 korban yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko yakni Robiayul Adawiyah (10) pelajar dusun Banjar Desa Batokan Kasiman, Fadholi (49), Khoirudin (9), Wijiyanto (54), Abdul Rozak Maksun (3), Muktasam (40), Alfi Afifatul Rohmah (3).

Kemudian Ruly Maklufah (39), Siti Rusiyawati (36) Sania Anadel Fadilah (12), Danis 11 bulan, M Fuflih (36), Warga Cepu Blora Dan Siti Sulinawati asal Batokan, Kasiman. Sementara, sopir Ali Parsin juga selamat. Korban selamat masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko.

Mereka adalah rombongan jamaah tarekat Sadziliyah. Rombongan berangkat dari Kasiman sekitar pukul 10.30 WIB. Namun, sampai di perlintasan kereta api, mobil Elf bernopol S 7536 AA dihantam kereta api barang bernopol NO 2713.

Diduga kecelakaan terjadi karena sirine tanda akan melintasnya kereta di perlintasan tak berfungsi dan pintu terlambat menutup. Sehingga mobil elf berwarna kuning itu tetap melaju dari arah utara.

Saat bersamaan itulah melaju kereta api barang dari arah timur. Tabrakan pun tak terhindarkan. Mobil rombongan pengajian terguling dan terseret sejauh sekira tiga meter.

“Biasanya setiap kali ada kereta mau lewat sirinenya berbunyi. Tapi tadi tidak terdengar bunyi. Hanya suara benturan yang keras,” kata saksi mata, Eka, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Senada dikatakan, Fadoli, korban selamat. Dia mengaku melihat palang pintu masih terbuka sehingga sopir mobil yang ditumpanginya tetap melajukan kendaraannya menyeberang perlintasan.

“Saat itulah tiba-tiba kereta sudah dekat dan menabrak. Kejadian begitu cepat sekali,” sambung Fadoli saat mendapat pertolongan di salah satu rumah warga.

Akibat tabrakan itu, mobil Elf warna orange itu terguling dan terseret sejauh sekira tiga meter. Bagian kiri mobil ringsek akibat dihantam kereta barang.

Kepala Satuan Lantas Polres Bojonegoro, AKP Anggi Saputra, mengatakan, saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi termasuk penjaga palang pintu, Lilik Purwanto (39). Warga Gang Useng, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Bojonegoro ini diperiksa karena sesuai dengan keterangan saksi mata di lokasi kejadian penutupan palang pintu terlambat.

“Tapi kita belum bisa menyimpulkan. Semua masih didalami. Namun jika petugas terbukti lalai harusnya dapat diproses sesuai aturan hukum mesikipun dia dilindungi UU Kereta Api,” tegas Anggi.

Dikonfirmasi terpisah, Lilik Purwanto, menegaskan, jika sebelum kecelakaan terjadi palang pintu sudah mulai bergerak menutup. Namun mobil Elf itu tetap menerobos. Bahkan kereta barang bernopol NO 2713 yang melaju dari arah timur di jalur hilir (sebelah utara) sudah memberi tanda klakson saat masih berjarak seratus meter dari perlintasan.

“Karena pintu ini tidak bisa langsung menutup dengan cepat, tapi berlahan-lahan. Pada saat masih terbuka itulah mobilnya nyerobot masuk di perlintasan,” timpal Lilik.

Dia juga menyatakan tidak ada kondisi kerusakan baik terhadap sirine maupun palang pintu di perlintasan sebelum kecelakaan terjadi.

“Semuanya normal dan berfungsi. Jadi tidak benar jika pintu terlambat menutup,” pungkas warga asli Bangkle Blora, Jawa Tengah itu.(dwi/kominfo)