bojonegorokab -Tahun Baru Hijriyah atau bulan Muharrom pada penanggalan Islam, yang juga sering disebut dengan bulan Sura (bahasa jawa.red) adalah moment yang tepat untuk berbagi bersama, lebih khusus berbagi kepada anak yatim piatu.
Untuk memperingatinya, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Bojonegoro, menggelar dzikir, doa bersama, dan pemberian santunan yang dikemas dalam Gebyar Muharrom 1437 Hijriyah, yang diikuti seluruh siswa-siswi, guru dan juga staf, Jumat (30/10/2015).
Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB pagi tadi itu dibuka oleh group rebana SMKN 5 dan dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama. Salah satu guru agama, Auliyaurrokhim mengungkapkan bahwa kegiatan gebyar muharrom ini adalah agenda dari sekolah yaitu Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang rencananya akan rutin diadakan setiap tahunnya. Disamping mengajak siswa-siswi untuk terus bersyukur kepada tuhan yang maha esa, juga menumbuhkan rasa berbagi dengan sesama agar siwa tidak memiliki karakter sombong dan pelit.
"Acara ini ingin mengajak siswa untuk berbagi bersama, khususnya kepada teman yang orang tuanya telah tiada," ujar Rokhim.
Waka Kesiswaan SMK Negeri 5 Bojonegoro, Siti Aisyah, menerangkah bahwasannya kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) kedepannya. Beliau berharap kedepannya agar kegiatan semakin meriah dan tentunya banyak donatur yang ikut andil dalam tali asih atau santunan.
"Sekolah selalu mendukung kegiatan yang positif, yang berdampak pada perubahan karakter siswa, seperti Gebyar Muharrom ini. Siswa diajak untuk berbagi bersama dan bersyukur atas karunia Tuhan," imbuh Bu Ais sapaan akrab Siti Aisyah di sekolah.
Salah satu siswa yang mendapatkan tali asih, Anita Sari (15) dari Jurusan Teknik Pengeboran Minyak dan Gas (TPMG), merasa senang mendapatkan tali asih dari sekolah, dirinya akan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sekolah dan membeli perlengkapan alat tulis.
"Terima kasih kepada donatur yang ikut berbagi, semoga tuhan membalas dengan amal yang baik dan berlipat," sambung Anita.(dwi/kominfo)