bojonegorokab.go.id - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro kembali mengadakan pelatihan kepada 6.000 peserta se - Kabupaten Bojonegoro. Pelatihan yang dilakukan meliputi keahlian menjahit, rias pengantin,salon dan komputer. Dalam pelaksanaanya Disnakertransos bekerjasama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan. Sasaran pelatihan ini adalah anak-anak SMA kelas 3, umum dan para pencari kerja. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberi dan melatih masyarakat untuk terampil sehingga dapat menciptakan peluang kerja sendiri," ungkap Joko Santoso, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro, Kamis (03/03/2016) Menurutnya ada dua jenis pelatihan yaitu wirausaha dan sertifikasi, yang mana keduanya akan mendapat sertifikat. "Terlebih minat para peserta sangat tinggi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang ditawarkan," katanya. Dijelaskan dengan mengikuti pelatihan merekan bukan hanya mendapat ilmu tapi juga sertifikat yang nanti bisa jadi modal mereka untuk melamar pekerjaan. " Sertifikat yang di keluarkan pun beragam, untuk wirausaha yang pesertanya cenderung umum atau mereka yang hanya ingin belajar komputer maka akan mendapat sertifikat yang di keluarkan oleh Disnakertransos," ujar Joko. Sedangkan untuk sertifikasi yang pesertanya rata-rata siswa-siswi SMA atau para pencari kerja maka sertifikat di keluarkan oleh Badan nasional sertifikasi progressif (BNSP) Pusat. "Pemberian sertifikat ini setelah melalui tahapan uji kompeten yang langsung di tangani oleh LSP," imbuhnya. Disnakertransos terus mengupayakan untuk mewadahi serta menfasilitasi bagi setiap masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan. saat ini pelatihan tersebar di sepuluh titik diantaranya di Kecamatan Kalitidu yang mencakup beberapa wilayah di sekitarnya. Untuk program ini peserta di batasi 40 orang/ paket dengan 2 instruktur ahli.Setelah lulus uji kompeten tidak serta merta peserta di lepaskan akan tetapi akan selalu di pantau perkembangannya sampai mendapatkan pekerjaan sesuai bidang keahliannya. "Diharapkan dengan adanya pelatihan ini masyarakat Bojonegoro dapat kreatif dan produktif untuk menciptakan peluangnya," pungkas Joko Santoso. (Rik/Kominfo)