bojonegorokab.go.id - Institute Development For Society (IdFos) memberikan penghargaan kepada puluhan kelompok, organisasi, dan tokoh lingkungan peduli sampah. Penganugerahan yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini dilangsungkan di Balai Kantor Kecamatan Gayam pada Minggu (20/3/2016). Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kesehatan, serta Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro yang diwakili Kepala Bidang terkait, hadir menyerahkan hadiah kepada masing-masing pemenang. Kepala Bidang Pengawasan BLH, Lamin berpesan agar para pelopor peduli kesehatan lingkungan terus menerus menjadi pelopor dilingkungan masing-masing. "Jangan berhenti sampai di sini," ujarnya. Terlebih, imbuh dia, kedepan penilaian adipura tidak hanya di kabupaten tetapi berkembang ke desa-desa. "Saya berharap desa Gayam dan sekitar bisa menjadi perwakilan penilaian adipura mandatang," ungkapnya. Hal ini ditimpali Camat Gayam, Hartono, dengan nada optimis. Dia mengungkapkan, Kecamatan Gayam harus siap menjadi wilayah percontohan dalam pengelolaan sampah, kebersihan, dan pelestarian lingkungan. "Terima kasih kepada EMCL yang sudah mendukung masyarakat dan pemerintah Kecamatan Gayam dalam mewujudkan semua ini," kata dia. Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan kepada SDN Gayam 3, SDN Mojodelik 1, SDN Sudu 1, dan SDN Ngraho sebagai Duta Sekolah. Sedangkan penghargaan untuk Kelompok Keluarga Pilah Sampah juara pertama diraih oleh warga desa Ngraho, Juara kedua oleh warga Sudu, dan Juara ketiga diperoleh warga desa Gayam. Kelompok Tenggor Bangkok dan kelompok Tenggor Jaya dari desa Sudu masing-masing mendapat juara pertama dan kedua dalam kategori Kreativitas Olah Sampah. Disusul oleh kelompok Sumpan Rezik dari desa Gayam sebagai juara ketiga. Kategori Lingkungan Sehat dimenangkan oleh RT/RW 03/01 desa Sudu, Juara kedua oleh RT/RW 01/01 desa Ngraho, dan Juara ketiga dari RT/RW 02/01 desa Ngraho. IdFos juga menganugerahkan penghargaan Rumah Sehat bagi 12 warga dari desa Sudu, Ngraho, Mojodelik, dan Gayam. Selesainya, IdFos memberikan penghargaan sekaligus mendeklarasikan delapan tokoh dari empat desa tersebut sebagai Tokoh Lingkungan. "Kami berharap penghargaan ini akan mendorong masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dengan mengelola sampah. Dan bahkan bisa menambah nilai ekonomi bagi mereka," ungkap perwakilan IdFos, Ahmad Eko. Dia menerangkan, melalui ajang ini, IdFos bersama EMCL ingin memberikan apresiasi kepada warga terhadap perubahan perilaku yang telah mereka lakukan dalam pengolahan sampah hingga menjadi kerajinan tangan. "Sekaligus memberikan motivasi kepada warga untuk bisa melakukan pemicuan terhadap perubahan perilaku hidup sehat bagi warga yang lain dalam melakukan pengelolaan sampah dan perilaku hidup bersih," pungkasnya. (Git/Kominfo)