Kang Yoto Pimpin Musrenbangkab 2017

-
29 Mar 2016
2.997 seen

bojonegorokab.go.id - Sebagai upaya pembangunan berkelanjutan untuk menjadikan Kabupaten Bojonegoro yang matoh maka diperlukan perencanaan pembangunan yang apik. Demikian disampaikan Bupati Bojonegoro Suyoto, saat memberikan arahan di acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten (MusrenbangKab) 2017 di ruang Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, (29/03/2016). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Bojonegoro, Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Bakorwil, SKPD, dan Camat se Bojonegoro. Dalam sambutannya Bupati menyampaikan tahun 2017 di gagas sebagai tahun produktif dan berdayasaing. Disebutkan ada enam pilar penting sebagai pondasi dalam melakukan pembangunan berkelanjutan. "Yang pertama yang harus di perhatikan ialah pemanfaatan anggaran yang sesuai kebutuhan," tegasnya. Dalam kesempatan itu Bupati juga menegaskan bahwa industri migas yang di gadang akan memberikan sumbangsih dana yang tinggi untuk Pemkab ternyata tidak sesuai harapan. "Karena harga minyak yang turun drastis," katanya. Sedangkan sektor industri pertanian dan juga perkebunan harus di optimalkan produksinya dan NTP. Sehingga tahun kedepan industri pangan, pertanian, perkebunan dan ternak bisa all out. "Pemanfaatan hasil panen harus cepat tepat dan manfaat. Seperti halnya tanaman jambu yang saat ini sudah berbuah maka industri sudah boleh di siapkan," ujar Kang Yoto. Lebih jauh Kang Yoto menambahkan, sektor jasa, industri dan wisata kini juga harus diperkuat pondasinya. "Karena wisata Bojonegoro kini mulai di lirik oleh para wisatawan sehingga di perlukan penguatan pondasinya, mulai dari SDM, infrastruktur juga produk," katanya. Bahkan, industri padat modal, padat karya sudah terjadi sehingga harus terus di akserasi sebagai daya saing Bojonegoro. Kemudian, seiring dengan kebutuhan perumahan dan industri yang terus meningkat maka kualitas lingkunganpun menjadi prioritas. Di harapkan adanya ruang hijau terbuka yang cukup untuk menambah daya jual bagi para investor. Maka RDTR yang telah di susun harus segera tuntas untuk memudahkan perijinan. "Selanjutnya kita harus menjadi Wong Jonegoro yang sehat, cerdas, produktif dan bahagia. Oleh karena itu, target lama belajar adalah 12 tahun dan anak," imbuh Kang Yoto. Bojonegoro harus naik kelas. Sehingga di perlukan kerjasama, rasa solidaritas yang tinggi antar sesama demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang berdaya saing. "Yang terakhir, seluruh aparatur Pemkab dan Pemdes harus menjadi kekuatan utama dari kerja birokrasi, yang proaktif, cepat dan tepat. Dan kehadirannya dapat bermanfaat bagi setiap masyarakat yang membutuhkannya," pungkas Kang Yoto. (Rik/Kominfo)