bojonegorokab.go.id - Kabupaten Bojonegoro layak berbangga diri karena berhasil meraih TOP 99 Sistem Inovasi Pelayanan Publik Nasional. Keberhasilan itu terungkap di JX Expo Jatim yang dirangkai dalam acara simposium dan gelar inovasi pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 di Surabaya, Kamis (31/03/2016). Ketiga penghargaan TOP 99 untuk Kabupaten Bojonegoro antara lain untuk inovasi pengolahan sampah yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Rumah sakit Umum Daerah Sosodoro Djatikusuma Bojonegoro sebagai rumah sakit welas asih dan budidaya ikan dengan sistem keramba apung oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro. Kegiatan simposium dan gelar pelayanan publik nasional tahun 2016 ini digelar mulai tanggal 31 Maret sampai dengan 2 April 2016, diikuti oleh kabupaten kota di wilayah Indonesia yang menampilkan produk unggulan dan kegiatan inovasi yang dilaksanakan di setiap daerah. Kegiatan simposium dan gelar inovasi pelayanan publik ini merupakan tahun ke tiga sebagai upaya promosi inovasi, simulasi dan mendorong adanya replikasi pelayanan publik. Ada 2.476 inovasi yang mendaftarkan diri ditahun 2016 ini setelah dilakukan evaluasi menghasilkan penghargaan untukn 11 kementerian, 5 inovasi lembaga, 25 inovasi tingkat propinsi dan sisanya adalah inovasi tingkat Kabupaten sejumlah 40 inovasi 13 inovasi kota dan 5 inovasi BUMN . Untuk tingkat kabupaten/kota, Bojonegoro berhasil meraih 3 penghargaan disiang TOP 99 Tingkat Nasional. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutannya menyampaikan pelayanan publik jantung dalam daya saing. "Tiga hal yang harus diperhatikan dalam birokrasi yakni SDM,Infrastruktur dan pelayanan publik," kata Soekarwo. Kepada seluruh delegasi lanjut Soekarwo, untuk menyempatkan diri mengunjungi Jawa Timur dan menyempatkan membawa oleh oleh produk lokal Jawa Timur. Sementara itu, Menteri Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi Yuddy Crisnandi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh instansi pemerintah yang telah mendapatkan penghargaan tertinggi. "Pelayanan publik yang berkualitas adalah membangun kepercayaan masyarakat dan investor,. Apa yang dilakukan adalah amanat undang undang untuk perbaiki layanan publik, mengejar ketertinggalan ditingkat dunia. One agency one ." Jelas Yuddy. Selain itu mendorong aparatur untuk terus berinovasi, dapat direplikasi dan memperbaiki citra positif, membangun networking untuk meningkatkan kualiats SDM. "Jika kita berhenti berinovasi maka kita akan mengalami keruntuhan, faktor penting adalah kompetensi inovasi yang tak hanya berskala nasional namun juga internasional," tegasnya. Indonesia berhasil meraih penghargaan ditingkat nasional yakni Kabupaten Aceh Singkil dalam pola kemitraan dukun dan bidan, model pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Tahun 2014 diikuti 515 inovasi, 20i5 terdapat 1189 inovasi dan 2.476 inovasi di tahun 2016. Contoh inovasi yang patut dibanggakan unit pelayanan terpadu pengentasan kemiskinan Kabupaten Sragen, semua memiliki fokus yang sama pengentasan kemiskinan dengan melibatkan semua sektor. Contoh kedua adalah pelayanan SKCK keliling yang dilakukan oleh Polres Aceh Besar, ketiga underotter restoking yang dilakukan oleh pemerintah Propinsi Jatim untuk menjaga ekosistem lautan yang melibatkan nelayan untuk menjaga teritorial kelautan. "Terakhir adalah polres malang yakni public button. Inovasi diharapkan akan meningkatkan layanan kepada masyarakat," pungkas Yuddy Crisnandi. (Rik/Kominfo)