bojonegorokab.go.id - Dinas Kesehatan Bojonegoro beserta beberapa perwakilan dari BLH, RSUD, dan Puskesmas se Jatim menggelar rapat terkait pembuangan limbah Puskesmas. Berdasarkan rapat beberapa waktu lalu telah di temukan kenyataan bahwa lebih dari 50 persen Puskesmas di Jatim belum memiliki IPAL ( Instalasi Pembuangan Limbah). Termasuk kabupaten Bojonegoro. Hal ini sangat di sayangkan oleh berbagai pihak, karena sebagai instansi penanganan medis seharusnya dapat memberi pelayanan yang baik untuk pasien juga tidak mencemari lingkungan. "Untuk sementara bagi Puskesmas yang belum memiliki IPAL, maka menggunakan sapiteng untuk pembuangan limbah cair," ungkap M. Sholeh, Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bojonegoro. Meskipun belum efisien akan tetapi akan diusahakan untuk tidak mencemari lingkungan. Menurutnya, dari jumlah 36 Puskesmas di Bojonegoro, hampir 50 persen sudah memiliki IPAL. Dapat dipastikan setiap Puskesmas yang sudah memiliki pelayanan rawat inap maka akan memiliki IPAL. "Sejauh ini untuk Puskesmas yang belum memiliki IPAL terbentur oleh dana. Karena tidak dapat bersamaan pembangunannya," kata M. Sholeh. Anggaran untuk pembangunan IPAL mencapai Rp. 200juta/ buah. Sehingga akan di maksimalkan pembangunannya tahun 2017. Hal ini juga sebagai langkah antisipasi menjamurnya perusahaan/ pabrik penghasil limbah banyak membuat resah masyarakat. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW