bojonegorokab.go.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini semakin mengobarkan semangat untuk membina dan menuntun agar tercipta masyarakat yang memiliki rasa solidaritas tinggi. Kepengurusan MUI bukan hanya tingkat Kabupaten, tapi sudah merambah hingga ke tingkat desa. "Ini untuk pertama kalinya MUI kepengurusannya sampai tingkat desa.” Kata Lukman Wavi, Sekertaris MUI Bojonegoro, saat pelantikan pengurus MUI di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (06/04/201). Dijelaskan pengurus yang dilantik berjumlah dilakukan sekira 1.300 peserta. Para peserta di lantik secara langsung oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto. "Tujuan dibentuknya kepengurusan hingga tingkat desa guna menguatkan hubungan sinergi ulama umaro dalam mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang sejahtera dan berakhlaqul karimah," kata Lukman. Sementara itu menurut Ketua Panitia Pelaksana, Drs. Hanafi, pelantikan ini sekaligus untuk melakukan pembinaan mental spiritual untuk lingkungan masing- masing. "Selain itu agar masyarakat tahu, merasakan dan ikut bertanggung jawab mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang sehat, cerdas, produktif dan bahagia," ujarnya. Dalam kesempatan iti Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Bojonegoro menegaskan bahwa menjadi ulama’ merupakan suatu tanggung jawab sosial yang besar. Dimana mereka yang nantinya akan membawa rakyat untuk lebih maju, dalam bertindak, berfikir dan menentukan sesuatu. "Sama halnya dengan ungkapan, Maju atau mundurnya suatu masyarakat tergantung ulama," tandasnya. Dia berharap seluruh peserta bersungguh- sungguh dalam menjalankan tugasnya. "Terutama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang di alami masyarakat," pungkasnya. Adapun masa bakthi pengurus yang dilantik selama lima tahun (periode 2016- 2021). Dan MUI Kabupaten akan mengecek/memantau setiap permasalahan hingga tingkat desa. Pemantauan itu akan di lakukan setiap enam bulan sekali. (Rik/Kominfo)