bojonegorokab.go.id - Ada banyak alasan yang membuat kawasan sumur minyak tua di Wonocolo layak dikembangkan sebagai obyek wisata dan menjadi penopang program Petroleum Geopark Bojonegoro yang dicanangkan Kabupaten Bojonegoro. Pertamina EP Asset 4 Cepu bersama Pemkab Bojonegoro akan menjadikan lokasi tambang minyak tradisional di kecamatan Kedewan jadi wisata migas pertama di Indonesia. Menurut field manager Pertamina EP Asset 4 Cepu Agus Amperianto, Wonocolo layak untuk dijadikan obyek wisata karena beberapa faktor. Pertama, wilayah Wonocolo memiliki kondisi alam yang menarik. Lebih menarik lagi karena juga dipadukan kegiatan penambangan minyak tradisional yang eksotik. Keberdaan sumur-sumur tradisional dengan tiang penjanggah kayu yang dipadukan dengan ketrampilan penambang menggerakkan slink dan mengarahkan timba minyak ke lubang sumur adalah pemandangan yang langka. Kedua, wilayah Wonocolo merupakan sumur minyak yang telah dieksploitasi sejak zaman Belanda dan hingga sekarang masih memproduksi minyak dengan model tradisional. Tak pelak lokasi bernilai sejarah yang patut dilestarikan. Ketiga, di wilayah Wonocolo kegiatan eksploitasi migas justru terjadi di puncak-puncak bukit yang ada di ketinggian, seperti misalnya pada sumur KW 87. Wilayah Wonocolo, satu-satunya wilayah di Indonesia, Bahkan Asian dan Dunia, yang menjadi bukti keberadaan jembakan minyak di anti-klin, dan masih memproduksi minyak hingga kini. Keempat, di sekitar wilayah Wonocolo juga diketemukan fosil binatang purba dan manusia purba yang menjadi bukti juga keberadaan sungai purba yang mengalir dari pantai utara Jawa ke Pantai Selatan Jawa. Tak ayal, wilayah Wonocolo bukan hanya menyimpan kandungan minyak dengan formasi bantuan yang sudah berusia lebih dari 2 juta tahun, tetapi juga menyimpan peradaban Indonesia masa lalu. "Dalam konteks itulah, kami melihat wilayah ini layak kita kembangkan sebagai Geo Heritage Wonocolo sebagai bagian dari pengembangan Petroleum Geoprak Bojonegoro," ungkap Agus. (Git/Kominfo)