Pemberdayaan dan Lingkungan Untuk Kembangkan Desa Wisata

-
27 Apr 2016
195 dilihat

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro, Suyoto, meresmikan destinasi wisata migas di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Rabu (27/04/2016). Wisata ini patut dilirik jika anda berkunjung di Bojonegoro dan yang lebih menariknya lagi ini adalah satu satunya destinasi wisata di dunia yang tidak akan anda temui. Menurut Kang Yoto panggilan akrab Bupati Bojonegoro, wisata ini adalah model unik di dunia ini dan hanya satu satunya. "Jika dibor dikedalaman 200 meter didaerah ini sudah keluar minyak," katanya. Nah jika ingin melihat kajian atau belajar tentang singkapan lapisan tanah anda bisa melihat di Kedungmaor Kecamatan Temayang. Berdasarkan kajian untuk minyak di daerah Wonocolo dan selatan adalah fosil darat. Sedangkan Bojonegoro barat adalah dari fosil binatang laut. "Desa Wisata Wonocolo juga menyajikan banyak hal salah satunya adalah energi terbarukan . Yakni ada panas bumi,jika diolah menjadi geotermal. Belajar energi terbarukan dan tidak terbarukan di Bojonegoro," tutur Kang Yoto. Sedangkan pengolahan lengkap di Bojonegoro mulai modern dan tradisional. Belum lagi dari segi penguji adrenalin daerah Wonocolo menawarkan sensasi yang menguji adrenalin. Terapi cinta Wonocolo, itu menjadi satu gagasan yang menarik untuk menambah keharmonisan pasangan . Gagasan akan terasa percuma jika tak mendapat dukungan masyarakat,pemerinta­h. Satu hal yang menarik adalah perubahan paradigma dari jual otot sekarang jual senyuman. "Oleh karenanya anak anak SD harus diberi mata pelajaran dasar tentang geoheritage. Bojonegoro geoheritage satu satunya didunia, jangan pergi kemanapun sebelum datang ke geoheritage," ujar Kang Yoto. Diakhir sambutannya Bupati menegaskan bahwa desa wisata ini memiliki sisi – sisi yang luar biasa di satu sisi pemberdayaan ekonomi kerakyatan namun adanya aspek menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Sehingga dari kegiatan ini diharapkan masalah lingkungan harus mendapatkan perhatian utama. Untuk menjaga eksistensi minyak tradisional ini akan diupayakan sustainable minyak aktifitas penampangan. "Namun disisi lain dari aktifitas ini harus mempertahankan lingkungan dengan upaya tanaman harus dihijaukan," pesan Kang Yoto. Menurutnya panjang dan pendeknya wisata ini tergantung perlakukan kita terhadap alam. Sebaliknya akan makin pendek usianya desa wisata jika tetesan minyak dibiarkan dibuang di tanah atau sungai, jadi untuk menghijaukan hutan maka aktifitas penambangan harus ramah terhadap lingkungan. "Konsep desa Wisata ini adalah mulai menjaga dan melestarikan . Ini adalah Langkah awal akan berhasil langkah demi langkah sekali melangkah pantang untuk mundur," ungkapnya. Sementara itu Presiden Direktur Pertamina EP Asset 4, Roni Gunawan, menegaskan bahwa soft lounching desa wisata migas, penambangan migas sudah lama direncakanan. "Tujuannya salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sumber daya alam tak terbarukan, " katanya. Dia berharap wisata ini menjadi tambahan kesejahteraan penunjang kegiatan migas. "Mengapa. Wonocolo menarik daerahnya berbukit panorama indah , kegiatan penambangan tradisional menarik. Dari segi geologi menarik, formasi Wonocolo di Kedungmaor menjadi wisata edukasi," imbuhnya. (Git/Kominfo)