bojonegorokab.go.id - Industri pariwisata Bojonegoro kini memang tengah di godok dengan apik oleh Pemkab. Pengembangan itu di tunjang dengan adanya kepercayaan masyarakat akan kinerja pihak terkait dalam mengelola pariwisata. Oleh karena itu pagi tadi, bertempat di rumah dinas Bupati. Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro memimpin langsung rapat bertema Bojonegoro Tourism (9/05). Dalam rapat tersebut, Bupati menekankan kepada seluruh peserta rapat bahwa Bojonegoro harus mengelola industri pariwisata berbasis kerakyatan. Bupati mengharapkan kerjasama antar SKPD untuk mengembangkan beberapa potensi wisata di Bojonegoro. Diantaranya yang harus digarap pada Mei ini adalah Alun-Alun Kota Bojonegoro, Kahyangan Api, Dander Water Park, Wisata Agro Belimbing, dan Bendung Gerak Ngringinrejo. Selain itu, Wisata Tubbing di Sendang Grogolan, Wisata offroad Atas Angin, Geo Heritage Wonocolo, dan Wisata Edukasi Kerajinan Desa Rendeng Kecamatan Malo. "Sementara untuk wisata buatan yang saat ini digarap adalah objek wisata Go Fun yang terletak di Kota Bojonegoro dan akan menjadi destinasi wisata keluarga di Bojonegoro terbaru tahun ini," Kang Yoto. Bupati mengatakan, strategi mengembangkan sektor wisata harus didukung oleh beberapa hal, yaitu manusia, manajemen, dan sarana. Namun dibalik itu transformatif menjadi hal utama yang harus dipahami, bagaimana mengubah pola pikir dari seluruh masyarakat, pelaku usaha, serta pemerintah. "Destinasi wisata Bojonegoro tak sekadar jualan produk, namun bagaimana menjual pengalaman, perasaan, sehingga menimbulkan kebahagiaan," kata Bupati. Suyoto juga menegaskan, langkah riil yang harus diambil dalam pembenahan sektor wisata di Bojonegoro adalah dengan melakukan beberapa tahapan. Pertama, menemukan seluruh kekurangan dan masalahnya. Kedua, apa yang seharusnya ada dan yang tidak boleh ada. Ketiga, langkah apa yang dilakukan untuk mewujudkan harapan dan larangan bisa sesuai. Sedangkan keempat, adanya peraturan apa yang bisa mendukung. Dalam minggu ini Bupati menginstruksikan seluruh SKPD terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja sektor wisata di Bojonegoro. (Rik/Kominfo)