Untuk Pecahkan Masalah AKI dan AKB, 40 Bidan Ikuti Diklat Bidan Ahli

-
20 May 2016
11 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sebanyak 40 bidan PNS di lingkup Pemkab Bojonegoro mengikuti diklat bidan ahli. Diklat tersebut bertujuan untuk memecahkan permasalahan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Menurut Drs. Zainuddin,MM Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bojonegoro mengatakan diklat ini diikuti oleh 3 bidan dari RSUD Bojonegoro, 1 bidan dari RSUD Sumberrejo dan 36 bidan dari Puskesmas se Kab.Bojonegoro. Pelaksanaannya mulai tanggal 9 sampai 19 Mei 2016, bertempat di Gedung Pesanggrahan Taman Wisata Tirtawana Dander. Kegiatan Diklat bidan ahli ini di buka oleh Bupati Bojonegoro dengan di dampingi oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Prop. Jatim dan Kepala BKD Bojonegoro. Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov. Jatim di wakili oleh Kepala Bidang Diklat Fungsional, Ardi Nursanto mengungkapkan harapannya dari diklat bidan ahli ini nantinya seluruh peserta dapat memperoleh nilai tambah dalam ilmu kebidanan, utamanya dalam bidang pelayanan ibu dan anak atau dalam bidang pelayanan kesehatan yang lebih luas. Dengan tambahan ilmu yang di dapat harapannya dapat meningkatkan mutu pelayanan serta dapat menularkan ilmu kepada bidan lainnya. Dalam kesempatan yang sama, Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro memberikan pengarahan kepada seluruh peserta diklat agar para bidan selalu pro aktiif dalam menjalankan profesinya. "Sebab mereka berperan sebagai penolong, dimana saat persalinan ibu hamil peranannya sangat berpengaruh untuk menyelamatkan nyawa sang ibu dan bayinya. Meskipun pada dasarnya mereka hanya sebagai media atau tangan yang di kirim Tuhan untuk menolong salah satu umatnya," ungkapnya. Namun, lanjut Kang Yoto sifat ikhlas dan tulus serta pro aktif dalam memberi pelayanan kepada pasien khususnya pada ibu hamil dan melahirkan. "Hal ini di maksudkan untuk menekan AKI dan AKB, dan jikalau bisa tidak ada lagi permasalahan tersebut," tandasnya. Selain itu, Kang Yoto menegaskan kepada seluruh bidan untuk memahami setiap langkah-langkah dalam menangani pasien, agar dapat memberikam pelayanan yang cepat, tepat dan manfaat. (Rik/Kominfo)