bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro serta seluruh Forpimda dan elemen masyarakat diantaranya TNI, Polri, organisasi, PNS, Mahasiswa dan siswa melaksanakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 108. Kegiatan tersebut berlangsung pagi tadi di Alun-alun kota Bojonegoro kemudian di ikuti dengan penaburan bunga di Taman makam Pahlawan (20/5). Dengan mengusung tema Mengukur makna Kebangkitan dengan menunjukkan Indonesia yang bekerja nyata, mandiri dan berkarakter. Bupati ingin menekankan kepada seluruh rakyat Bojonegoro tentang semangat dan tekad yang kuat dalam menghasilkan sesuatu. Upacara berjalan hikmat dengan di pimpin komandan upacara Suyoto, Bupati Bojonegoro. Dalam sambutannya Bupati menyampaikan 3 dimensi Kebangkitan ala Kang Yoto. Yang pertama ialah dimensi karya, dimensi karya merupakan suatu kebangkitan dari seseorang karena telah berhasil menciptakan sesuatu. Ketika seseorang memutuskan untuk menciptakan sesuatu sudah pasti mereka yakin dengan karyanya yang berbeda dan mampu berdaya saing. Di samping itu segala persiapan perihal inovasi dalam kreasi sudah mereka persiapkan dalam menghadapi persaingan dunia enterpreneur. Kedua adalah bagaimana kita akan melahirkan karya, jika karakter dan budaya tidak mendukung. Oleh sebab itu, lingkungan dapat membentuk suatu karakter dan orientasi kita dalam berfikir. Misal saja petani, yang akan menggantungkan nasip mereka dari lahan pertaniannya serta kondisi alam yang akan mempengaruhi baik buruk produksi pertaniannya. Maka dari itu, Bupati ingin menanamkan jiwa produktif kepada masyarakat Bojonegoro. "Supaya mereka bisa mencontoh sisi positif Inggris yang telah pada masa itu telah mengajarkan kita tentang politik berdagang dan menciptakan suatu hasil. Sehingga kita tidak hanya berpasrah dengan kondisi alam, namun kita mampu menghasilkan sesuatu yang berdaya jual," katanya. Yang terakhir, mental spiritual. Karena suatu perubahan atau kebangkitan muncul dari keinginan dan tekad yang kuat serta mampu merubah mental penjajah menjadi mental revolusi. "Sebab setiap manusia harus bangkit, bangkit dati keterpurukan, bangkit dari penjajah dan bangkit dari mental buruh. Karena kita mampu berkarya dan menciptakan sesuatu," ujar Kang Yoto mengakhiri sambutannya. (Rik/Kominfo)