bojonegorokab.go.id - Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro melakukan kunjungan Pembinaan dalam Mendukung Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC) melalui kegiatan buku Dawis, KPS - KSBP, Kelas Ibu Hamil dan BKB di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Selasa (24/5/2016). Ketua PKK Kelurahan Jetak, Sri utami Kusminto Tri Bawono, menjelaskan, 10 program pokok PKK yang dilaksanakan di Kelurahan Jetak di antaranya melaksanakan tertib administrasi mulai dari pencataan hingga pelaporan, melakukan pertemuan satu bulan sekali melalui pengajian rutin, kegiatan posyandu, penyuluhan traffiking, dan pornografi. Selain itu, lanjut dia, juga melaksankan lomba kader PKK, pemanfaatan lahan pekarangan, budidaya tanaman obat keluarga (toga), penyuluhan penggunaan produk lokal, pola hidup bersih dan sehat, keluarga berencana, pemberian ASI bagi balita. "Semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Tapi masih perlu adanya pembinaan agar kegiatan 10 program pokok PKK dapat berjalan maksimal," kata Sri utami Kusminto Tri Bawono saat menyampaikan laporan kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Mahfudhoh Suyoto. Dia mengungkapkan, ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam melaksanakan 10 pokok program PKK di wilayah Jetak. Di antaranya kesadaran masyarakat untuk berorientasi, masih banyak kader-kader yang masih pasif dalam kegiatan PKK, belum terpadunya manajemen waktu para kader PKK. "Kami harapkan dengan pembinaan ini akan meningkatkan kinerja dalam memaksimakan 10 program PKK di sini," pungkasnya. Ketua Tim PKK Kabupaten, Mahfudhoh Suyoto menegaskan, PKK memliki peran penting dalam memberdayakan masyarakat. Karena sekarang ini masih banyak ditemui maslah di tengah-tengah masyarakat Bojonegoro. Mahfudhoh mengungkapkan, ada lima masalah yang banyak di hadapi masyarakat yakni masalah ekonomi yang ditandai dengan masih adanya masyarakat yang miskin. Kedua, pendidikan yang ditandai masih anak-anak yang droup out dan anak-anak yang belum tertampug di Pendidikan Anak Usi Dini (PAUD). Kemudian masalah kesehatan, keharmonisan rumah tangga, dan terakhir keagamaan. Karena itulah lima masalah ini menjadi lima pilar PKK. "Lima masalah di masyarakat ini harus kita selesaikan. Caranya adalah dengan memberdayakan masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa berdaya, sejahtera dan produktif dan bahagia.," tandas Mahfudhoh. Mahfudhoh menambahkan, dari lima pilar PKK ini saling berkaitan. Dia mencontoh, seperti pilar keagaaman ini sangat mempengarhui prilaku sesorang yang dapat membentuk keluarga yang harmonis. Jika keluarga harmonis, masyarakat bisa inovatif dan produktif dalam pekerja sehingga bisa meningkatkan perekonomiannya dan mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. "Kalau agamanyaa baik, pasti prilakunyaa baik. Kalau agamanya baik, tidak akan mengambil yang bukan haknya. Kalau agamanya baik, tidak ada yang akan mengganggu rumah tangga orang lain," pesan Bu Yoto, sapaan akrab Mahfudhoh Suyoto. Untuk itu, Bu Yoto meminta kepada anggota dan kader PPK kelurahan untuk rajin-rajin turun kebawah melalui sarana yang ada untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.(dwi/kominfo)