400 UMKM Bojonegoro Dilatih Pemasaran Melalui Internet

-
24 May 2016
45 dilihat

bojonegorokab.go.id - Lebih dari 400 pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti pelatihan pemasaran melalui internet. Para pengusaha binaan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut sekaligus ikut mendeklarasikan organisasi UMKM Bojonegoro. "Inilah kekuatan ekonomi yang sesungguhnya. Bojonegoro ikut menopang perekonomian Indonesia," ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bojonegoro, Suharto di hadapan para peserta pada Selasa (24/5/2015) di aula Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro. Suharto menegaskan, pemerintah kabupaten Bojonegoro mendukung pemberdayaan UMKM dengan menggulirkan berbagai program dan regulasi yang menopang eksistensi mereka. "Kita punya peluang, punya inisiatif, punya kemauan. Pemerintah siapkan modalnya, perusahaan besar seperti EMCL juga berkontribusi. Kesuksesan sudah di depan mata," ujarnya menggebu. Tak hanya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah menggelontorkan miliaran rupiah untuk modal UMKM melalui dinas-dinas, dan perbankan. Menurut Ketua Asosiasi UMKM Bojonegoro, Nofi Eka Suryani, seminar tersebut merupakan inisiatif anggota komunitas UMKM Bojonegoro. Para anggota yang rata-rata rajin bersosial media, kata dia, selama ini bergerak mandiri. "Alhamdulillah sekarang banyak yang mendukung," ucap pengusaha handicraft itu. Bagi dia, dukungan yang diberikan EMCL kepada pengusaha kecil di Bojonegoro merupakan komitmen yang harus dimiliki semua perusahaan besar. "Hari ini kami belajar viral marketing, karena teknologi informasi saat ini menjadi sarana efektif untuk berjualan," papar Nofi. Aspek pemasaran, ungkap dia, merupakan elemen penting dalam memajukan usaha. Banyak di antara perusahaan besar yang berawal dari industri rumahan berkembang dan maju karena sukses dalam pemasarannya. Banyak juga yang mempunyai produk bagus tapi tidak berkembang karena gagal dalam menaklukan pemasaran. Nofi menjelaskan, komunitas UMKM Bojonegoro sadar bahwa untuk meraih pasar yang dikuasai para pemilik modal besar, mereka harus bersinergi. "Gabung dalam komunitas ini banyak manfaatnya. Kita satu sama lain menjadi marketing bagi anggota lainnya," tuturnya. Sejak didirikan tahun lalu, Nofi mengaku anggotanya sudah lebih dari 50 pengusaha. Nofi berharap, geliat UMKM Bojonegoro selalu mendapat dukungan dari pemerintah. "Saya rasa, komitmen perusahaan seperti EMCL kan tidak selamanya, pemerintah punya kewajiban menopang dan membina," cetusnya. Sementara itu, External Affairs Manager EMCL, Dave Seta menjelaskan, dukungan perusahaannya terhadap pengembangan UMKM di Bojonegoro merupakan komitmen untuk peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasi. Komitmen tersebut, jelas dia, diwujudkan dalam berbagai program pemberdayaan yang selama ini sudah berlangsung. "Kita juga menyadari, setelah rampungnya proyek pengembangan Lapangan Banyu Urip, banyak masyarakat yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Dan wirausaha inilah yang kita kembangkan," tuturnya. Menurut dia, program kewirausahaan telah menciptakan kemandirian dan kreativitas di masyarakat. "Berbagai pelatihan dan bantuan yang kami berikan, sudah terlihat manfaatnya," pungkasnya.(dwi/kominfo)