Bojonegoro Investment Day 2016

-
30 May 2016
1.998 seen

Kolaborasi Antara Pemerintah, Perbankan, dan Investor Untuk Menggerakan Pertumbuhan Ekonomi Di Bojonegoro

bojonegorokab.go.id - Bojonegoro Investment Day adalah sebuah terobosan  yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten bojonegoro bersama dengan perbankan untuk menjaring komitmen para investor agar dapat menanamkan modalnya di Bojonegoro. Kegiatan ini digagas oleh BNI dengan mengajak 30 investor dari jakarta, surabaya, dan bahkan dari taiwan untuk tandang langsung ke Kota jati Bojonegoro, Sabtu (28/5).

Setibanya di Bojonegoro, para investor diajak berkeliling untuk melihat perkembangan kegiatan usaha yang ada di kota dan di pedesaan. Antara lain adalah mengunjungi pabrik pengolahan sarang burung walet dan kawasan agropolitan belimbing didampingi Sekretaris Daerah, kepala SKPD dan jajaran direksi perbankan, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi di pendopo kabupaten, Molowopati. Dengan demikian calon investor yang datang dapat langsung melihat, memahami kondisi dan peluang perkembangan usaha di Bojonegoro khususnya yang ada di daerah kantong kemiskinan.

Pemerintah daerah tak ingin terus bergantung dan hanya mengandalkan pada industri sektor migas, meskipun produksi minyak di Bojonegoro dapat memenuhi 20% kebutuhan minyak nasional dalam kurun waktu 20-25 tahun kedepan. Sebagai antisipasinya, pemerintah terus mengupayakan untuk menggenjot industri sektor nonmigas seperti pabrik, perhotelan, tempat wisata baik yang dikelola swasta atau yang berbasis desa.

Dalam diskusi BID 2016 kang yoto mengatakan Pemkab Bojonegoro akan menyiapkan dan memberikan paket kebijakan jika ada yang ingin mendirikan usaha padat karya di daerah kantong kemiskinan yang   merupakan basis tenaga kerja, sebab  Menurut suyoto kekuatan Bojonegoro ada di tenaga kerjanya.  Enam kebijakan tersebut antara lain adalah pemkab akan berikan kemudahan dalam pengurusan perijanan di kawasan industri, pemberlakuan upah minimum pedesaan (UUP) Rp. 1.005.000/bulan yang lebih rendah daripada Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar Rp.1.462.000/bulan. Sepanjang diperlukan pemkab akan menyediakan infrastruktur tambahan yang dibutuhkan di kawasan lokasi usaha dan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan skill, dan yang terakhir adalah diskon pajak dan insentif untuk usaha pedesaan yang merupakan kantong-kantong kemiskinan.

Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemkab dalam menekan angka kemiskinan, mengingat saat ini pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro tumbuh 19.43% dengan indeks gini rasio 0.24% , dan kota ini juga dinobatkan sebagai kota yang ramah HAM dan welas asih, Bojonegoro adalah daerah yang tepat untuk tujuan investasi, tambah Suyoto.

Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta menyampaikan,  30 peserta yang diajak untuk mengikuti Bojonegoro Investment Day adalah investor potensial yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari agrobisnis, manufaktur, garment, property dan perhotelan. Menurutnya peran pemerintah daerah bersinergi dengan perbankan dan pengusaha ini termasuk upaya membangun bersama pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro, sehingga kebutuhan ekonomi masyarakat dapat terpenuhi.