Yogyakarta Tertarik Geliat UMKM Bojonegoro

-
31 May 2016
13 dilihat

bojonegorokab.go.id - Dipenghujung akhir Bulan Mei ini, Jajaran Kabupaten Bojonegoro mendapatkan kunjungan dari 40 peserta Diklatpim III angkatan V tahun 2016 dari Badan Diklat Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, Selasa (31/5) pagi tadi. Rombongan diterima oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Yayan Rahman AP, MM yang didampingi oleh Badan Kepagawaian Daerah (BKD), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kusnandaka Tjatur P, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Andik Sudjarwo dan perwakilan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang menjadi objek branchmarking. Sukasdi Kepala Bidang di Badan Diklat Propinsi DIY mengatakan, Kabupaten Bojonegoro dinilai telah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui UKM dan pemberdayaan sektor ekonomi kecil. "Kami ingin mengetahui strategi dan kebijakan apa saja yang sudah dilaksanakan Pemkab Bojonegoro," tegas Sukasdi. Dia menjelaskan bahwa peserta berjumlah 40 orang yang terdiri Daerah Istimewa Jogjakarta sejumlah 7 orang, Pemkot DIJY sebanyak 5 orang, perwakilan dari Kabupaten Bantul 10 orang , Kabupaten Gunung kidul 1. Selain itu terdapat pula peserta dari Kemenrsitek 6 orang, Kabupaten Rembang 1. Bahkan ada dari luar pula jawa seperti Maibat Papua Barat 1orang, Kalimantan 5 orang dan Kalimantan Tengah 3 orang. Turut serta dalam rombongan ini adalah Tim widiaiswara dari Badan Diklat Propinsi Jogjakarta. "Kunjungan ini akan berlangsung selama 4 hari. Kami akan melakukan wawancara di beberapa SKPD salah satunya adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kominfo dan DKP," ujarnya. Asisten III Pemkab Bojonegoro, Yayan Rahman dalam sambutannya saat mewakili Bupati Bojonegoro tentang optimisme untuk membawa kearah perubahan di seluruh wilayah. 40 peserta adalah Kepala bidang yang merupakan motor penggerak di institusi masing masing., "Tak ada kata sulit jika kita tak beranggapan bahwa yang kita kerjakan sulit. Bojonegoro secara keseluruhan memiliki banyak potensi salah satunya UMKM gembol kayu di Kecamatan Margomulyo," sambung Yayan. Asisten III mengucapkan terima kasih yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemkab Bojonegoro karena menjadi lokasi branch marking dengan lokus di beberapa titik yakni BPBD, Dinas Komunikasi Informasi dan DKP. Yayan menjelaskan, BPBD dibentuk karena mempertimbangkan beberapa hal yakni daerah bencana salah satunya banjir akibat kiriman air dari 18 kabupaten dan kota di daerah hulu yang bermuara di sungai Bengawan Solo. Setiap kali Bengawan Solo meluap, 14 kecamatan di Bojonegoro selalu terdampak. "44 persen wilayah Bojonegoro adalah kawasan hutan," pungkasnya. (dwi/kominfo)