Puluhan Guru Ikuti Pelatihan Media Sosial

-
31 May 2016
25 seen

bojonegorokab.go.id - Puluhan guru SMP, SMA dan SMK yang tergabung dalam Gerakan Guru Blogger di Kabupaten Bojonegoro mengikuti pelatihan media sosial yang digelar oleh Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Bojonegoro dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di gedung Pusat Belajar Guru (PBG), Senin (30/5/2016). Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Hanafi, pihaknya akan terus mendukung gerakan Guru Blogger ini. Dia juga mengapresisasi konsistensi para relawan yang terus mengajarkan teknologi informasi kepada para pendidik di wilayahnya. "Pelatihan ini dapat meningkatkan sumber daya guru dalam penguasaan teknologi informatika untuk mendukung kinerjanya," ucap dia. Hanafi menambahkan, sekarang ini Dinas Pendidikan lewat sekolah dituntut untuk lebih menguasai dunia IT karena guru juga akan menggunakan sistem komputer (CBT). "Bagusnya ini menuntut siswa lebih mandiri. Tapi guru harus lebih menguasai untuk bisa memberikan contoh," katanya. Sementara itu anggota RTIK, Nova Wijaya menjelaskan, berbagai pelatihan TIK untuk pendidik tersebut sudah bergulir sejak Februari lalu dan melibatkan ratusan pendidik di Kabupaten Bojonegoro. "Hari ini mengangkat materi Media Sosial Untuk Pendidikan," tuturnya. Nova menambahkan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang media sosial kepada guru dan mengoptimalkan penggunaannya untuk pendidikan. Dalam pelatihan selama sehari ini, lanjut Nova, para peserta diajari cara menggunakan sosial media untuk pendidikan. "Selain teori, peserta juga langsung praktek, dan dibimbing langsung oleh Mas Gempur, seorang Guru Blogger pendiri peniti.org Surabaya," tutur dia. Dalam kesempatan iti perwakilan EMCL, Beta Wicaksono berharap, melalui kegiatan ini para guru mampu menggunakan media sosial sebagai sarana pengajaran. Mereka bisa membagikan materi pelajaran yang sedang diajarkan di sekolah. Dengan cara ini, siswa yang memiliki akun media sosial bisa melangsungkan proses belajarnya dari media sosial yang kini bisa diakses dimana saja dan kapan saja. "Pendidikan sudah seharusnya mewarnai manfaat positif dunia online," tukasnya. (Git/Kominfo)