bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Suyoto turun langsung untuk membantu melakukan pengerukan sampah di area depan pintu air Bendung Gerak, Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu dan Desa Padang Kecamatan Trucuk.
Masalah sampah memang sangat sensitif sekali, hingga menyedot perhatian orang nomor satu di Kabupaten Bojonegoro ini. Dari bau busuk yang di timbulkan oleh tumpukan sampah tersebut, serta kumpulan sampah yang menggenang di air sehingga akan timbul jentik-jentik nyamuk yang dapat membahayakan warga sekitar.
Oleh sebab itu, Bupati bersama Dinas Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWS).Bekerjasama melakukan bersih-bersih wilayah hulu aliran sungai Bengawan Solo tersebut, Sabtu (04/6).
"Untuk hal semacam ini, bukam lagi bicara soal urusan siapa dan tanggungjawab siapa. Karena ini tanggungjawab kita semua," tegas Suyoto.
Dijelaskan masalah sampah ialah masalah bersama, Dinas Pengairan harus terus memantau apakah aliran Bengawan Solo lancar atau ada kendala.
"DKP harus memantau dan membantu proses pengangkutan sampah. Serta masyarakat harus sadar, untuk tidak membuang sampah di sungai," tandasnya.
Sementara itu Nurul Azizah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bojonegoro menyampaikan bahwa pihaknya akan mengerahkan 3 truk sampah untuk mengangkut sampah dari tkp untuk kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Banjarsari.
"Kemungkinan akan ada tambahan truk pengangkut sampah lagi, karena sampah yang di angkut cukup banyak," ujarnya.
Ditambahkan masalah sampah dimanapun menjadi keluhan warga, namun karena budaya membuang sampah di sungai karena dirasa lebih mudah dan cepat sulit untuk di hilangkan. Kemudian setelah sampah menumpuk, dan menyebarkan berbagai jenis penyakit maka keluhan kembali bermunculan.
"Sebelum mengeluh, alangkah baiknya jika kita koreksi diri untuk lebih sadar dalam membuang sampah. Meskipun sampah itu bukan kita yang membuangnnya, namun kita berkewajiban memberaihkannya demi kesehatan bersama," imbuhnya. (Rik/Kominfo)