Operasi Pasar, Warga Borong Gula Pasir untuk Ramadhan dan Lebaran

Admin
06 Jun 2016
14 dilihat

bojonegorokab.go.id - Operasi pasar yang digelar Pemerintah Propinsi Jawa Timur untuk menekan harga kebutuhan pokok saat Ramadan benar - benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Dari beberapa kebutuhan pokok yang dijual, gula pasir paling laris dibeli warga.
          
Hal tersebut terlihat saat  Gula operasi pasar di pintu masuk Pasar Besar, Bojonegoro, Minggu 5 Juni 2016 lalu. Operasi pasar tersebut digelar di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, bertujuan menekan harga kebutuhan pokok di bulan Ramadan terhitung  mulai 28 Mei hingga akhir Juni 2016.

Operasi pasar ini diprakarsai Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten dan Sub-Divisi Regional III Bojonegoro.

Sedangkan harga operasi pasar mendapat subsidi, di antaranya biaya ongkos dan angkut.

Dalam operasi pasar itu gula pasir dijual dibawah harga pasar yakni  Rp 11.750 perkilogramnya, minyak goreng Rp 11.300 perliternya, beras Rp 8.700 perkilogramnya serta tepung terigu Rp 8.700 perkilogramnya.

Salah seorang warga yang membeli kebututuhan pokok mengaku sangat diuntungkan. Dwi Sri (47) misalnya, dia langsung  memborong gula sebanyak 10 kilogram dengan harga Rp 11.750 per kilo gramnya.

"Ini murah banget, sebab gula pasir dipasaran sekarang ini harganya  Rp 16. 000  hingga Rp. 17.000 perkilogramnya," katanya.

Menurutnya gula pasir dibutuhkan untuk persiapan membuat kue bulan Ramadan hingga lebaran.”Mumpung murah,” ujar Ibu tiga anak asal Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota Bojonegoro ini.


Sementara itu Kepala Seksi Usaha dan Swadaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro Didik Hari Supriyadi, mengungkapkan  operasi pasar digelar terus menerus hingga 36 hari lamanya. Sasarannya untuk membuat harga pokok di pasaran bisa turun. “Ini tahap awal operasi pasar,” ujarnya.
          
Menurutnya, harga gula di pasaran diakui relative masih tinggi. Namun soal penyebabnya, kemungkinan karena soal distribusi di lapangan yang belum lancar.

"Makanya, dengan digelar operasi pasar diharap, bisa menurunkan harga," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Sub-Divisi Regional Bulog Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman. Menurutnya operasi pasar disediakan khusus saat menjelang bulan Ramadan.

Pihaknya telah menyediakan beras secukupnya dengan rata-rata dua ton perhari untuk satu kabupaten selama digelar operasi pasar.

”Persediaan beras kita cukup,” jelasnya. Dia menambahkan, selama ini ketersediaan beras  di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, bisa cukup untuk tujuh bulan atau hingga akhir tahun 2016 mendatang. (***)