Kepemimpinan Kang Yoto Jadi Inspirasi Peserta Pusdiklat BPK

Admin
07 Jun 2016
10 seen

bojonegorokab.go.id - Bupati Bojonegoro Suyoto, menyambut peserta Pusdiklat BPK RI di rumah dinas,(07/6). Mereka akan melakukan brencmarking terkait beberapa hal menyangkut Pemerintahan di lingkup Pemkab Bojonegoro.

Salah satu tujuan dari kegiatan ini ialah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan keterbukaan lPemerintahan di Kabupaten Bojonegoro dari berbagai sektor. Oleh sebab itu, ke-20 peserta ini nantinya akan di bagi dalam 4 kelompok yang akan di tempatkan di SKPD berbeda. 

Untuk 4 orang kelompok pertama akan di tempatkan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro. Guna untuk sharing mengenai badan perlindungan konsumen sengketa (BPSK), Kelompok kedua akan di tempatkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, dalam kesempatan tersebut para peserta akan mempelajari reaksi cepat penanggulangan bencana. 

Yang ketiga, peserta akan di tempatkan di Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Bojonegoro untuk mengetahui keterbukaan Pemerintah (OGP) di Kabupaten Bojonegoro. Yang terakhir peserta akan di tempatkan di Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro untuk mengetahui jumlah anak yang bersekolah(Ayo Sekolah) di Kabupaten Bojonegoro. 

Menurut Dwi Setiawan, Ketua Pusdiklat BPK RI pusdiklat ini merupakan gebrakan baru yang di lakukan oleh BPK dengan mengusung tema excellent learning center. 

"Gebrakan baru yang di lakukan BPK dengan cara pendekatan social behaviour," katanya.

Seperti kepemimpinan Bupati Bojonegoro sangat mengutamakan keterlibatan masyarakat tanpa sekat.

Melihat itu BPK merasa tertarik untuk sharing masalah kebangsaan (Pemerintahan). "Kepemimpinan yang berasaskan pancasila menjadi salah satu hal yang menarik perhatian kami," jelasnya.

Diharapkan dari kegiatan pusdiklat ini dapat memberikan suatu inovasi yang konkret. Dan juga dapat meningkatkan skill para peserta. 

Dalam kesempatan itu Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan bahwa Bojonegoro bukanlah apa-apa tujuh tahun lalu. Bojonegoro merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki sejarah kemiskinan terpanjang. 

"Selain itu keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dengan tingkat pendidikan rendah. Dan bahkan banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah," tuturnya.

Namun, seiring dengan era kepemimpinan Kang Yoto perlahan mulai menunjukkan perubahan. Mulai dari meningkatnya produksi padi, infrastruktur yang membaik dan kemudahan pelayanan.

Selain itu yang paling menonjol terkait transparansi anggaran. Keterbukaan anggaran yang awalnya di tentang banyak pihak, pada akhirnya berbuah manis. Dengan keberhasilan Pemkab Bojonegoro menjadi pilot project open government partnership (OGP).