Siapkan Rumah Singgah untuk Warga Bojonegoro yang Berobat Di Surabaya

Admin
08 Jun 2016
89 seen

bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) menyediakan rumah singgah untuk warga Bojonegoro yang sedang malakukan pengobatan di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.

Rumah singgah ini didirikan untuk membantu meringankan beban warga Bojonegoro yang sedang melakukan pengobatan di luar Daerah. Yakni dengan memberikan tempat penginapan sementara secara gratis. 

"Saat ini rumah singgah masih ada di Surabaya saja," ujar Dwi Hariningsih Kabid Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos. 

Dijelaskan, ketentuan warga yang dapat menempati rumah singgah tersebut, diantaranya ialah bahwa warga tersebut tercatat sebagai warga Bojonegoro yang sakit dan tergolong warga miskin.

"Kemudian warga tersebut sudah di rawat atau sudah berobat di RSUD Bojonegoro kemudian mendapat rujukan pengobatan ke RS Dr.Soetomo Surabaya," katanya.

Rumah singgah tersebut lanjut Dwi, hanya diperuntunkan bagi warga yang memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas)atau jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). 

"Sehingga dapat di pastikan warga tersebut benar-benar miskin atau tidak mampu," tegasnya.

Adapun persyaratannya cukup mendaftar di kantor Disnakertransos Bojonegoro, lalu akan mendapat surat pengatar untuk tinggal di rumah singgah sementara. 

"Surat pengantar bisa menyusul, namun harus konfirmasi terlebih dahulu," imbuhnya.

Masih kata Dwi, untuk saat ini, kapasitas kamar di rumah singgah dapat muat 16 orang, yakni 8 orang pasien dan 8 orang keluarga. 

Untuk penambahan kamar kami belum bisa memastikan, sebab mencari lokasi rumah yang luas cukup sulit di Kota besar. 

"Jadi, yang tinggal disana nanti akan gantian," tandasnya.

Saat ini ketentuan tinggal dirumah singgah hanya 3minggu berturut-turut, setelah itu apabila mereka masih mau disana dengan alasan pengobatan. Maka mereka harus tidur di bed yang di lantai, karena bed yang di atas di pakai pasien baru. 

"Fasilitasnya ada bed Atas dan Bawah, namun harus gantian," ucapnya.

Ditambahkan, untuk jumlah kamar segitu memang jauh dari kata cukup. Oleh sebab itu, di harapkan warga maklum dan mau bergantian.

"Untuk makan semua ditanggung Pemkab, selama masih tinggal di rumah singgah," tegas Dwi.

Tidak ada pelayanan kesehatan di rumah singgah, karena hanya menyediakan rumah tinggal sementara. (Rik/Kominfo)