bojonegorokab.go.id - Rencana pengambilalihan Dinas Pendidikan (Disdik) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berimbas pada patokan kurikulum ganda. "Apalagi saat ini pembelajaran di Bojonegoro menggunakan dua kurikulum, yakni KTSP 2006 dan kurikulum 2013," ungkap Suwanto, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Bojonegoro. Dijelaskan meski yang menggunakan KTSP masih lebih dominan 75 persen dan kurikulum 2013 sebanyak 25 persen namun penggunaan K-13 kembali di terapkan. "Sebab kemendikbud sudah menunjuk beberapa sekolah yang harus menggunakan K-13, jadi harus sesuai dengan instruksi Kemendikbud," katanya. Menurut Suwanto, untuk sekolah yang menggunakan K-13 cara penilaiannya akan beda dengan KTSP. Karena di sesuaikan dengan buku pedoman K-13. "Yang nampak mungkin dari segi penulisan nilai untuk KTSP menggunakan angka, sedang untuk K-13 menggunakan huruf," imbuhnya. Untuk sekolah yang masih menggunakan kurikulum KTSP, harus siap-siap apabila sewaktu-waktu pindah ke K-13. Namun, untuk sementara masih tetap menggunakan KTSP baik dari segi pembelajaran maupun penilaian. Suwanto menambahkan, idealnya kurikulum harus ganti setiap sepuluh tahun. "Jangan sampai bergantinya rezim, pemerintah masih menggunakan kurikulum yang ada. Karena sebaiknya setiap metode pembelajarannya harus selalu di perbaiki, supaya lebih bagus," pungkasnya. (Rik/Kominfo)
Kenaikan Honor RT/RW