bojonegorokab.go.id - Koperasi Unit Desa (KUD) Padangan yang merupakan salah satu distributor pupuk Bojonegoro di wilayah barat telah mendistribusikan 10.500 pupuk kepada petani di wilayahnya hingga pertengan tahun 2016 ini.
"Dari 21 ribu alokasi pupuk yang kita terima, separuhnya sudah kita distribusikan melalui kios resmi," kata Arif Sriwiyono, Staff Distributor KUD Padangan.
Jumlah alokasi pupuk yang diterima KUD Padangan ini berkurang dari tahun 2015 lalu yang mencapai 22 ribu. Berkurangnya alokasi ini karena pupuk yang ada tidak terserap semua.
Ada empat wilayah distribusi pupuk KUD Padangan. Yakni Padangan, Ngraho, Tambakrejo dan Margomulyo,
"Untuk jumlah lahan sesuai rencana tanam seluas 70 ribu hektar," tegas Arif.
Dia memperkirakan, jumlah pupuk yang tersisa sekarang ini akan mampu mencukupi kebutuhan petani untuk enam bulan berikutnya. Karena penyerapan pupuk dipengaruhi oleh cuaca.
"Sekarang ini cuacanya tidak menentu. Banyak petani yang biasanya sudah menanam jagung, tapi karena cuaca mereka belum melakukan tanam," ujar Arif, mengungkapkan.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pendistribusian pupuk ini menggunakan sistim tertutup. Yakni dari Distributor ke kios resmi kemudian kelompok tani diteruskan ke petani.
Berdasarkan data rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) pada 2016, untuk pupuk Urea 76.075 ton, SP 36-32.987 ton, ZA 37.049 ton, NPK 97.397 ton dan petroganik 158.352 ton. Namun Pemprop Jatim tahun ini menetapkan alokasi pupuk bersubsidi di daerah setempat untuk Urea 54.922 ton, SP 36-15.317 ton, ZA 20.838 ton, NPK 38.899 ton dan petroganik 25.511 ton.
Sehingga Dinas Pertanina mengusulan tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk Urea Urea 29.385 ton, SP 36 - 20.397 ton, ZA 18.106 ton, NPK 63.755 ton dan petroganik 139.341 ton. (dwi/kominfo)