PLN Siap Jamin Ketersediaan Pasokan Listrik

-
08 Aug 2016
190 dilihat

bojonegorokab.go.id - Keinginan Pemerintah Kabupaten untuk membuka sebesar-besarnya peluang investasi mendapatkan sambutan dari Perusahaan Listrik Negera (PLN) distribusi Jawa Timur Area Bojonegoro. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Manejer PLN Area Bojonegoro, Didik Wicaksono melalui suratnya nomor 805/MUM/AREA-BGR/2016 tertanggal 27 Juli 2016 .

PLN Bojonegoro dalam suratnya menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik para pelanggan dan calon pelanggan. PLN mempunyai cadangan daya yang cukup tinggi yakni dari sisi interkoneksi pembangkit di sistem Jatim masih terdapat daya cadangan sebesar 2.599 Megawatt (MW). Selain itu kapasitas pembangkit dan IBT disekitar Kabupaten Bojonegoro mencapai 1.070 MW.

Adapun untuk beban puncak konsumsi listrik di Kabupaten Bojonegoro saat ini mencapai kurang lebih 80 MW dan dapat disuplai dari Gardu Induk (GI) Bojonegoro, GI Babat dan GI Kabupaten Ngawi. Sedangkan kapasitas dan kesiapan yang masih tersedia dari Gardu induk tersebut dalam mensuplai kebutuhan listrik di Kabupaten Bojonegoro masih sangat besar mencapai 118 MW.

Didik Wicaksono menyampaikan bahwa apa yang harus disiapkan bagi mereka yang akan melakukan investasi di Bojonegoro yang pertama adalah kepastian lahan untuk lokasi pabrik, menyediakan tanah dan bangunan untuk penempatan Gardu PLN dengan ukuran 5 x 7 meter persegi untuk sambungan TM. Menyediakan tanah matang untuk GI PLN dengan ukuran 120 x 150 meter persegi untuk sambungan Tegangan Tinggi (TT).

Hal lain yang harus disiapkan adalah menyiapkan SLO instalasi milik pelanggan, membayar biaya penyambungan dan membayar jaminan langganan. Lalu berapa lama waktu untuk teknis penyambungan.

Didik menyatakan maksimal 5 hari apabila penyambungan hanya membutuhkan konstruksi sambungan rumah (service drop) sekitar 35 meter dari tiang listrik dengan daya tersambung sampai dengan 200 kiloVolt Ampere (kVa).

"Maksimal 15 hari untuk konstruksi sambungan rumah dan penarikan jaringan tegangan rendah sampai dengan 5 gawang dengan daya tersambung sampai 200 kVa," katanya.

Selanjutnya Maksimal 22 hari apabila penyambungan hanya membutuhkan konstruksi trafo distribusi dan penarikan jaringan tegangan rendah sampai dengan 5 gawang dengan daya tersambung sampai dengan 200 kVa.

"Dan 100 hari apabila penyambungan memerlukan konstruksi jaringan tegangan menengah 20 kV, dengan daya tersambung 200 kVa atau lebih besar," tandas Didik.

Apabila penyambungan memerlukan konstruksi jaringan tegangan tinggi 70 kV atau 150 kV dengan daya tersambung 30MVA atau lebih besar membutuhkan waktu kurang lebih 500 hari.

Sementara itu dalam rangka menciptakan peluang investasi di Kabupaten Bojonegoro memberikan beberapa hal mulai dari insentif investasi dan penerapan Upah Umum Pedesaan (UUP) yang mencapai Rp. 1.005.000,-. Keuntungan lain yang bisa didapatkan dari investasi di Bojonegoro adalah Bojonegoro merupakan daerah yang dilalui double track sehingga memudahkan sarana transportasi. (Hms)