Wabup : Pengembangan Potensi Desa untuk Pembangunan Kemandirian Ekonomi Desa

-
11 Aug 2016
128 seen

bojonegorokab.go.id - Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono, membuka acara lokakarya membangun kemandirian ekonomi berbasis desa yang diselenggarakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro, di ruang Angling Darma Pemkab setempat Kamis (11/08/2016). Acara yang juga didukung operator minyak dan gas Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini dihadiri jajaran SKPD, Camat se-kabupaten, pendamping BUMDES dari seluruh wilayah Kabupaten, serta asosiasi-asosiasi petani, pedagang, dan pengusaha kecil. Dalam sambutannya Wabup menegaskan pentingnya kerjasama antar pihak dalam mewujudkan pembangunan dan perekonomian 0masyarakat. "Kita butuh bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan kemandirian ekonomi berbasis desa," ungkap Setyo Hartono. Dijelaskan setiap membuat perencanaan dengan berangkat dari potensi desa yang ada adalah sangat penting dalam pembangunan kemandirian ekonomi desa. "Oleh karena itu, desa harus senantiasa didorong dan didampingi agar bisa mengembangkan potensinya masing-masing. Banyak yang bisa dikembangkan, tapi tidak semua tahu caranya," tandasnya. Sementara itu dalam merealisasikan pembangunan berbasis potensi desa, Bappeda melihat apa yang telah dilakukan EMCL melalui program PIB telah mampu memberi contoh yang baik. Oleh karenanya Bappeda menghadirkan pengurus PIB Bojonegoro dan asosiasi-asosiasi yang dibinanya membagikan pengalaman dan pengetahuannya ke desa-desa lain. "Bappeda berharap apa yg dilakukan oleh EMCL melalui mitranya dalam pembangunan kemandirian ekonomi berbasis desa dengan konsep PIB ini bisa direplikasi di kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Bojonegoro," ujar Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Bojonegoro, Eryan Dewi Fatmawati. Konsep PIB dianggap telah menumbuhkan harapan-harapan pembangunan berkelanjutan yang merata. Program yang dilaksanakan PIB berdasarkan orientasi potensi desa dengan keterlibatan aktif semua pihak di desa. "Sehingga PIB menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi mandiri bagi desa," tutur Eryan. Eryan berharap, program PIB akan terus berkelanjutan meskipun nanti tidak lagi didanai EMCL. Pemerintah, dalam hal ini Bappeda Bojonegoro, mendukung sepenuhnya program PIB ini. Salah satu cara untuk menjaga keberlanjutannya, adalah dengan membuat program yang sama di wilayah lain dan saling terkoneksi. "Ini kemudian membentuk jejaring ekonomi, pembangunan yang merata," pungkasnya. Dalam kesempatan yang sama External Affairs Manager EMCL, Dave A Seta mengatakan program PIB merupakan komitmen EMCL dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasi. EMCL sebagai operator Lapangan migas Banyu Urip, kata dia, mengapresiasi semua dukungan yang diberikan masyarakat selama ini. "Kita ingin menjadi bagian dari pembangunan dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal," tukasnya. (Git/Kominfo)