bojonegorokab.go.id - Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) putaran kedua, binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten yang bekerjasama dengan Dinas Kominfo Bojonegoro berlangsung di desa Glagah kecamatan Sugihwaras Senin (15/08/2016). Dalam kegiatan ini diikuti oleh enam Kecamatan, yakni Sugihwaras, Dander, Gondang, Temayang, Bubulan dan Sekar. Masing-masing kecamatan mengirimkan lima perwakilan untuk melakukan presentasi lomba. Dan beberapa peserta lainnya akan mempresentasikan yel yel. LCCK kali ini dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto. Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para kader PKK yang telah bersedia menjadi tim dalam revolusi data. "Karena berkat kerja keras ibu-ibu ini, kita pemkab dan seluruh masyarakat bisa tau hal sekecil apapun tentang desa," katanya. Selain itu, Bupati juga memberikan suntikan semangat kepada pada peserta lomba. Agar mereka terus menunjukkan prestasi terbaiknya, dan kreatifitasnya. Bupati berpesan pada seluruh ibu-ibu yang hadir, agar menerapkan enam prinsip prmbangunan. "Yang pertama, harus tertanam dalam diri kita niat. Niat untuk menjadi lebih baik, dan akan terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Tidak pernah gampang puas dengan apa yang di capai, karena masih ada yang lebih baik dan menantang di depannya," ujar Kang Yoto. Kedua ialah pengetahuan yang cukup, jika kita berwawasan luas berfikir kritis maka kita tidak akan pernah berhenti pada satu capaian. Tentu kita akan berfikir untuk mencapai, meraih yang lebih tinggi lagi. Yang ketiga ialah mengakui kekurangan, jangan sekali-kali menganggap diri kita pandai dan mengerti semua. Namun, terus dan terus belajar, akuilah kalo kita miskin ilmu sehingga kita perlu guru untuk mengajari. Yang keempat ialah punya solusi dari setiap masalah, karena setiap permasalahan yang muncul kita harus memikirnya pemecahannya. "Selanjutnya kerjasama, karena kita harus menjadi pribadi yang terbuka. Sehingga kita harus membuka jaringan kerjasama antar stakeholder, agar bisa sharing dan menambah pengetahuan," jelasnya. Yang terakhir, evaluasi dan introspeksi dari setiap kekurangan dan kesalahan yang diperbuat. Agar kedepannya bisa menjadi pembelajaran. Harapannya agar para ibu-ibu terus melakukan revolusi data, dan jangan pernah puas dengan hasil yang dicapai. Terapkan enam prinsip tersebut untuk pembangunan berkelanjutan. (Rik/Kominfo)