bojonegorokab.go.id - Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono memimpin upacara pemberian remisi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, Rabu (17/08/2016). Usai upacara Setyo Hartono, berkenan berkeliling dan berinteraksi dengan warga binaan yang mengikuti upacara. Bapak dua putri ini tak lupa menghampiri salah satu stand yang memamerkan hasil produksi warga binaan berupa batik dan fashion hasil menjahit yang merupakan hasil karya warga binaan. Melihat itu Setyo Hartono memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Pemkab Bojonegoro untuk memberikan pendampingan dan bantuan pelatihan serta alat kepada warga binaan yang mau kreatif. Selain itu agar dinas lain seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan memperhatikan warga binaan. "Apalagi di LP sendiri memang mereka dibina dan diajarkan berbagai ketrampilan sehingga kelak akan menjadi penopang hidup mereka," tandasnya. Dijelaskan bantuan alat dan pelatihan bagi warga Bojonegoro yang tengah menjalani masa hukuman ini juga harus dipikirkan karena mereka memiliki hak yang sama seperti warga Bojonegoro lainnya, hanya karena sedang dirundung musibah atau kasus membuat mereka harus mempertanggungjawabkan di Lapas. "Apalagi jika bantuan itu diberikan disini ada pihak LP yang akan bertanggungjawab dan mengawasi," katanya. Wabup berharap, apa yang sudah dilakukan oleh pihak LP untuk memberikan bekal kepada warga binaan mendapatkan respon yang luar biasa. "SKPD terkait agar membantu mulai pelatihan kepada warga binaan, selain itu peralatan seperti mesin jahit dan bisa juga batik cap, karena warga LP ternyata juga membuat batik sendiri," imbuhnya. Setelah melihat hasil jaitan baju warga binaan, Wakil Bupati memesan untuk dibuatkan satu baju dengan ukuran M. Moh. Mughni salah satu warga binaan yang ikut pelatihan menjahit menyambut baik inisiatif yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bojonegoro. Dirinya sangat berterima kasih dan mengharap mendapat perhatian yang sama mulai pelatihan, alat menjahit serta membantu mencarikan pelanggan. Karena saat ini dirinya melayani salah satu butik besar di pulau madura. Pria asal Ngadiluhur Kecamatan Balen ini saat ini bersama empat warga binaan di Lapas Kelas IIA Bojonegoro ini membuka jahitan baik baju laki-laki maupun perempuan. Dirinya mengakui bahwa bekal pelatihan ini sangat penting dimiliki khususnya nanti setelah dirinya bebas dan kembali ke tengah tengah masyarakat. (Git/Kominfo)