bojonegorokab.go.id - Tari “Rondo Songo” yang menceritakan sejarah salah satu tempat di wilayah kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, tampil pada acara Gelar Seni Kabupaten Bojonegoro di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kegiatan yang digelar di anjungan Jawa Timur ini Minggu (21/08/2016).
Rondo songo adalah nama sebuah punden (gumuk) yang berada di tengah hutan jati di desa ngantru kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Konon, rondo songo adalah 9 (sembilan) wanita dengan ciri fisik yang sama dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Sembilan janda tersebut sedang berteduh di sebuah gubug di tengah hutan jati yang ternyata merupakan jelmaan mulut ular raksasa. Dan akhirnya mereka ditelan oleh ular raksasa itu. Sejak kejadian hilangnya sembilan janda tersebut tempat itu dikenal dengan sebutan Gumuk Rondo Songo.
Berdasarkan kisah inilah Nika Kusumawati menggarap menjadi sebuah tarian yang indah, tak hanya karena rancaknya gerakan namun kolaborasi iringan musik dan tata panggung membuat siapapun yang menyaksikan tarian ini terbawa suasana mistis peristiwa yang dialami oleh sembilan perempuan ini.
Ditangan dingin Nika Kusumawati, salah satu pencipta tarian ini mengatakan, bahwa tarian ini telah menyabet penghargaan sebagai juara tiga pada festival tari Jawa Timur 2016 yang digelar di Taman Budaya beberapa waktu lalu.
Rondo Songo Tampil bersama beberapa kesenian lain, seperti langen tayub, serta kolaborasi karawitan dan jula-juli jonegaran, tarian ini mampu memukau beberapa pengunjung yang hadir. Menampilkan sembilan orang penari remaja, tarian ini tampil sebagai pembuka acara. (hms)