bojonegorokab.go.id - Sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro terkait HIV/AIDs dinilai membuahkan hasil. Terbukti dengan banyaknya penemuan kasus penderita dilapangan yang bisa di artikan sosialisasi mendapat respon baik dari masyarakat. Menurut dr. Hernowo, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Bojonegoro, bahwa selama ini pihak Dinkes terus melakukan sosialisasi. Terutama bagi ibu hamil yang harus melalui tahapan pemerikaan HIV. Sehingga dengan terungkapnya kasus di lapangan yang terus bertambah menjadi salah satu indikator sosialisasi yang dilakukan tepat sasaran. Meski kondisi ini cukup di sayangkan. Namun, pihak dinkes menginstruksikan agar masyarakat lebih selektif dalam menjaga pergaulan dan gaya hidup. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bojonegoro tahun 2016 sampai bulan Juli jumlah penderita mencapai 113 orang. Dengan rincian, bulan Januari terdapat 16 penderita, Februari 20 penderita, Maret 19 penderita, April 17 penderita, Mei 12 penderita, Juni 18 penderita dan Juli 11 penderita. Hernowo menjelaskan, dari sekian jumlah kasus yang terungkap, dapat dipastikan masih banyak yang terlewatkan. "Hal itu di karenakan perasaan takut dari masyarakat untuk memeriksakan ke Puskesmas. Sebab kasus tersebut hanya bisa di ketahui dengan alat pendeteksi," katanya. Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan secara total, namun untuk pencegahan sudah ada. Dan harus di minum seumur hidup. Hernowo menegaskan, penyakit HIV/Aids memang menakutkan, namun masyarakat tidak perlu takut dan kemudian menjauhi orang dengan HIV/Aids (ODHA). "Karena, penularan penyakit ini cukup sulit yakni hanya dengan hubungan seks bebas. Penggunaan jarum suntik yang bergantian dan melalui air susu ibu," imbuhnya. (Rik/Kominfo)