bojonegorokab.go.id - Ada yang berbeda dalam kirab api abadi untuk memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke 339 pada tanggal 19 Oktober 2016 mendatang. Jika tahun-tahun sebelumnya obor api abadi dikirab melalui Jalan Raya Bojonegoro - Nganjuk melewati sejumlah desa di Kecamatan Dander, namun untuk tahun ini rencananya dialihkan melewati jalan nasional Bojonegoro - Padangan melalui Kecamatan Kalitidu.
"Kami inginnya tahun ini berbeda. Tapi itu baru rencana," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Iriantini.
Selain rute kirab dialihkan, pengambilan api abadi di Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, itu akan dilakukan pada pagi hari. Bukan siang hari seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, setelah prosesi pengambilan api, obor api akan dikirab keliling wilayah Ngasem. Kemudian api disemayamkan di pendapa kecamatan sebelum akhirnya dibawa ke Pendapa Pemkab Bojonegoro melalui Jalan Bojonegoro - Padangan untuk disemayamkan.
"Dialihkanya kirab ini kita harapkan akan lebih mempromosikan salah satu budaya Bojonegoro kepada masyarakat luas," ucap mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Balen itu.
Setelah kirab api abadi, kegiatan dilanjutkan dengan gerebek berkah Jonegoroan. Kegiatan ini akan mengarak gunungan raksasa berisi hasil pertanian keliling Alun-alun Bojonegoro. Selain itu, setiap kecamatan juga diwajibkan membawa satu gunungan berisi potensi hasil pertanian di wilayahnya.
"Sedangkan untuk masyarakat umum, rencananya nanti tidak membawa tumpeng. Melainkan membungkus makanannya dengan daun jati sebagai simbol kejayaan Jati yang pernah disandang Bojonegoro. Selain itu agar mudah dibersihkan," pungkas Iriantini.(dwi/kominfo)