bojonegorokab.go.id - Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, berpeluang menjadi juara Desa Siaga Aktif tingkat Provinsi Jawa Timur. Saat ini Desa Plesungan masuk dalam empat besar tingkat Jatim bersama Kabupaten Gresik, Blitar, dan Lamongan.
“Hasil penilaian empat besar itu rencananya akan diumumkan pada tanggal 2 September mendatang,” kata Kepala Desa Plesungan, M Choiri, Selasa (30/8/2016).
Optimisnya Pemerintah Desa Plesungan menjadi juara Desa Siaga Aktif ini dikarenakan desa berpenduduk 3000 jiwa lebih itu memiliki sejumlah inovasi dalam memenuhi delapan indicator penilaian.
Yakni mobil ambulan desa. Mobil ambulan ini merupakan kerjasama antara pemerintah desa dengan masing-masing RT yang warganya memiliki mobil.
“Kita melakukan MoU dengan RT. Bagi warga yang memiliki mobil harus mengantarkan warganya yang sakit. Jadi keadaan darurat akan tertangani dengan cepat,” ujar Ambik sapaan akrab M. Choiri.
Selain itu, adanya partisipasi warga yang membayar iuran dana sehat sebesar Rp1000/ kepala keluarga/bulan. Iuran tersebut digunakan untuk memberikan santunan kepada warga yang sakit, serta insentif supir ambulan Rp100.000.
“Selain itu juga untuk biaya KB Nifas sehingga warga gratis tidak perlu bayar,” tegas Ambik.
Tak hanya itu, Pemerintah Desa Plesungan juga melakukan Momorandum of Understanding (MoU) atau kerjasama dengan tiga warga di masing-masing rukun tetangga (RT) dalam program donor darah.
Program ini dilakukan setelah ada kejadian warga Desa Plesungan yang meninggal dunia akibat tidak memperoleh darah karena stok di rumah sakit maupun Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro habis.
“Dari latar belakang itulah akhirnya kita membuat program ini. Tujuannya, agar ketika warga Plesungan membutuhkan donor darah dapat dengan mudah terpenuhi,” tandas Ambik.
Dengan inovasi-inovasi yang dilakukan ini, Ambik optimis desanya akan menjadi juara Lomba Desa Siaga Aktif.
“Ya harus optimis. Kalau pun tidak juara kita sudah masuk empat besar Jatim,” pungkasnya.(dwi/kominfo)