Bojonegoro Jadi Obyek Lomba Karya Tulis Jurnalis Pemprop Jatim

-
03 Sep 2016
491 dilihat

bojonegorokab.go.id - Sebanyak 38 jurnalis dari berbagai media cetak dan online mitra kerja Humas dan Protokol Pemerintah Propinsi Jawa Timur, bertandang di Bojonegoro, Sabtu (03/09/2016). Mereka akan mengikuti lomba karya tulis wartawan (LKTW) yang diselenggarakan Pemerintah Propinsi Jatim dengan tema karya tulis tentang pariwisata dan UMKM di Bojonegoro.

Rombongan yang terdiri dari dua bus tersebut disambut hangat oleh Bupati Bojonegoro Suyoto di rumah dinas. Dan Bupati menyatakan kesiapannya dalam membantu proses hunting untuk bahan tulisan, dan bahkan akan menambah hadiah untuk pemenang yang memberikan tulisan terbaiknya tentang Bojonegoro.

Dalam kesempatan itu Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro, menyampaikan ucapan terima kasih karena Bojonegoro dijadikan sebagai objek penulisan karya tulis media. Kang Yoto kemudian memberikan gambaran umum tentang Bojonegoro. Ada dua hal yang membuat sejarah kemiskinan demikian kental dimana waduk pacal 1923, telah mengubah rakyat Bojonegoro dari sangat miskin meningkat sedikit namun masih miskin.

"Syarat rukun untuk menjadi miskin terpenuhi di Bojonegoro yakni dilalui bengawan Solo yang menjadi daerah rawan bencana banjir. Bojonegoro merupakan arena konflik mulai jaman Majapahit,Mataram dan Belanda. Dari hal ini maka tipikal warga Bojonegoro merupakan pendendam," papar Kang Yoto.

Dijelaskan perubahan Bojonegoro ada dua hal yakni pembangunan waduk pacal oleh Belanda, program pemerintah di era Presiden Soeharto utamanya intensifikasi dibidang pertanian. "Kini dari agraris bergeser ke arah era industri migas.Dan tiga tahun ini sektor wisata Bojonegoro mulai bergerak yang membanggakan adalah pertumbuhan ekonomi berbasis kemandirian dan kerakyatan," jelasnya.

Kang Yoto menandaskan saat ini Isu yang terjadi di Bojonegoro 20 persen cadangan migas disuplai di Bojonegoro,maka wisata,industri manufaktur terus perkuat. "Di Bojonegoro tidak menganut industrial estate, namun membuka peluang di sektor pedesaan yang merupakan kantong kantong kemiskinan," katanya.

Sedangkan untuk menarik investasi di Bojonegoro lanjut Kang Yoto, pemkab memberikan beberapa kemudahan mulai penyiapan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, penerapan UUP dan keringanan pajak. "Hal lain adalah Bojonegoro menjadi pilot project OGP di tingkat internasional. Ini menjadi penting adalah membawa Bojonegoro ditingkat internasional dan membawa kepercayaan Bojonegoro serta menumbuhkan sektor wisata," tandasnya.

Jika dilihat dari sisi anggaran seperempat anggaran ditopang dari sektor migas.Kisah Bojonegoro adalah berani menghadapi masalah,berani bermimpi dan berani melakukan hal positif. Bojonegoro menganut prinsip hidup living harmony with flood. Birokrasi pemerintahan Bojonegoro adalah Pillot Project di tingkat internasional. Tidak mudah untuk mengubah semua itu namun semua dikelola dengan baik.Sejarah membuktikan keterbatasan menghasilkan karya besar namun keterlimpahan justru menina bobokkan.

Anom Surano Kepala Biro Humas dan Protokol Propinsi Jawa Timur menyampaikan maksud kunjungannya di Bojonegoro dalam rangkat HUT Propinsi Jawa Timur, dengan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Wartawan yang mengangkat Bojonegoro utamanya bidang wisata dan koperasi. UMKM di Jawa Timur paling kuat menghadapi krisis, dan Bojonegoro memiliki daya tarik tersendiri untuk di ekspose. "Dan perjalanan perekonomian di Kabupaten Bojonegoro bisa menjadi sumber inspirasi tulisan kami," ujarnya.

Untuk mengkaji lebih dalam tulisannya, rombongan berangkat menuju tempat wisata Kayangan Api Dander.Mereka akan melihat langsung obyek yang akan di tulis, dan di lanjut esoknya ke Agrowisata Blimbing Kalitidu dan penambangan minyak tradisional Wonocolo Kedewan. (Rik/Kominfo)