bojonegorokab.go.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyiapkan anggaran Rp9,431 milyar dari APBD untuk mengoperasikan gedung makanan minuman (Mamin) dan kemasan pada 2017 mendatang.
"Awal 2017 kita targetkan mulai operasi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro, Basuki.
Gedung ini berfungsi membantu pemasaran industri makanan dan minuman. Untuk mengoperasikannya, Disperindag akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Makanan Minuman dan Kemasan yang mengelola gedung tersebut.
"Kita juga akan mempersiapkan personel yang duduk di lembaga tersebu," tegasnya.
Bahkan sekarang ini pemkab juga sudah membentuk Asosisasi Industi Kecil Menengah (IKM) yang memproduksi makanan dan minuman untuk mendukung keberadaan gedung makanan minuman dan kemasan.
Pembangunan gedung itu ditargetkan akan selesai akhir tahun 2016 ini. Dengan begitu petugas yang disiapkan bisa langsung ditempatkan.
Menurut Basuki UPT Makanan Minuman dan Kemasan ini akan membantu industri makanan dan minuman yang tergabung di dalam Asosisasi IKM untuk membuat kemasan sekaligus membantu proses perizinan. Karena itu nantinya di gedung tersebut dilengkapi dengan peralatan membuat kemasan ringan.
Untuk pengadaan kemasan makanan minuman ringan dialokasikan dengan anggaran Rp 300 juta dalam APBD 2016. Selain dari APBD, ungkap Basuki, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan juga akan memberikan bantuan peralatan pengemasan makanan berat senilai Rp 2 miliar pada 2017.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Bojonegoro Moch Subekhi mengharapkan gedung UPT Makanan Minuman dan Kemasan bisa memasarkan makanan dan minuman khas daerah untuk mendukung pariwisata. Dengan demikian, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang datang ke Bojonegoro tidak kesulitan untuk memperoleh cinderamata makanan atau minuman khas daerah.
“Wisatawan cukup datang ke tempat itu sudah bisa memperoleh cinderamata khas daerah,” ujarnya.(dwi/kominfo)