bojonegorokab.go.id - Upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Bojonegoro melalui program pelatihan kerja mendapat respon positif dari masyarakat. Target 12 ribu peserta tercapai dan 60 persen peserta pelatihan sudah masuk kerja.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro Adie Witjaksono, dari target 12 ribu peserta pelatihan pada tahun anggaran 2015 itu, telah terealisasi 11.635 peserta. "Program ini dibiayai dengan dana APBD Tahun 2015 Kabupaten Bojonegoro, 370 bersumber dari CSR, 240 dari pembiayaan APBN dan 976 bersumber dari UPT BLK yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur," ujarnya.
Dijelaskan, dari 23 jenis pelatihan yang diselenggarakan 11 diantaranya adalah jenis kompetensi yang mendapatkan sertifikat atau pengukuhan antara lain Cleaning Service, Las Listrik, produk hasil pertanian, Tata Boga, Servis AC. Operator Komputer, Garmen, Perhotelan, tata Rias dan Tukang serta pelatihan mesin produksi. "Sedangkan sisanya adalah pelatihan non kompetensi yang diikuti oleh seluruh warga Bojonegoro lulusan SMA sederajat sampai dengan usia 55 tahun," katanya.
Adie menambahakan, dari 11 jenis pelatihan yang memiliki kompetensi ini hampir 60 persen ternyata sudah bekerja. Kebanyakan adalah mereka bekerja di luar Bojonegoro. "Yang tebaru, ada 100 orang lulusan pelatihan garmen kini bekerja di pabrik sepatu di Desa Bakung Kecamatan Kanor," imbuhnya.
Sementara itu tahun 2016 ini, pemerintah mentargetkan kembali untuk menggelar pelatihan sekitar 6000 peserta. Dari program ini diharapkan peserta tak hanya bekerja akan tetapi juga dapat menciptakan peluang kerja bersama. (Git/Kominfo)