bojonegorokab.go.id - Selain penyerahan penghargaan bagi desa berprestasi, upacara hari jadi Bojonegoro (HJB) ke 339 juga dilakukan deklarasi kampung pesilat Bojonegoro. Kampung pesilat ini merupakan inisiatif Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, untuk menjaga persatuan dan kesatuan seluruh perguruan pencak silat yang ada di Bojonegoro. Didepan para tamu undangan dan para peserta upacara, para pesilat yang mewakili perguruannya masing - masing tampil bersama berbaur dengan perguruan lain untuk memperagakan jurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) secara bersama dan serempak dengan iringan musik gamelan jawa Setelah memperagakan jurus dihadapan para tamu undangan dan peserta upacara, para pesilat ini berikrar untuk bersama sama menciptakan kerukunan antar individu dan antar perguruan. Adapun isi Ikrar tersebut adalah : 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945; 3. Meningkatkan persatuan dan kesatuan Bangsa; 4. Menjaga dan menjamin tercipnya keamanan dan ketertiban di Wilayah Kabupaten Bojonegoro; 5. Menjalin persaudaraan dan kerukunan antar perguruan pencak silat dan diluar perguruan pencak silat Menurut Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, dibentuknya kampung pesilat itu dalam rangka implementasi Program Kapolri yaitu Promoter, Penguatan harkamtibmas dan membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap keamanan masyarakat, selain itu juga untuk membuat rukun antar perguruan silat yang dulu sempat diisukan sering terjadi perkelahian antar kelompok perguruan. "Dibentuknya Bojonegoro Kampung Pesilat dengan maksud untuk menggandeng seluruh kelompok perguruan pencak silat yang ada di Bojonegoro, ada sebanyak 13 perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI, mereka akan kita berdayakan sebagai Mitra Kamtibmas untuk bisa membantu tugas Polisi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat agar selalu aman,” jelas Wahyu SB. (Git/Kominfo)