Silaturrohmi Nasional Jamiyyah Shiddiqiyyah Se-Indonesia Di Bojonegoro

Admin
30 Oct 2016
51 seen

bojonegorokab.go.id - Jamiyyah Kautsaran Putri Haajarulloh Siddiqiyyah mengadakan Shilaturrahmi Nasional ke XVI dan Tasyakuran Tahun Baru Hijriyyah 1438 di Halaman Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, Minggu (30/10). 

Acara Shilaturrahmi Nasional Jamiyyah Kautsaran Putri Shiddiqiyyah yang dilaksanakan di Halaman Stadion Bojonegoro dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati Bojonegoro Suyoto, Forpimda, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry Subagyo, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro. 

Dalam Acara tersebut paguyuban Bojonegoro Kampung Pesilat bentukan Kapolres Bojonegoro sempat ditampilkan untuk menyambut kedatangan Kyai Moch Muchtar Mu'thi tokoh Jamiyyah Shiddiqiyyah dari Jombang Shilaturrohmi Jamiyyah Shiddiqiyyah dihadiri kurang lebih 35 ribu jamaah dari seluruh Indonesia, dalam kesempatan shilaturrohmi itu mereka melaksanakan Ikrar Sumpah Jati Diri Bangsa secara bersama sama yang isinya : 

Kami Warga Negara Indonesia Bersumpah : 1. Tidak akan meninggalkan jati diri bangsa Indonesia dimanapun berada 2. Tidak akan meninggalkan jati diri bangsa Indonesia kapan saja dalam keadaan apa saja 3. Tidak akan meninggalkan jati diri bangsa Indonesia apapun resikonya Dengan semangat shilaturrohmi Nasional & tasyakuran tahun baru 1438 H, kita lestarikan cinta tanah air jati diri bangsa untuk merajut nusantara demi kejayaan Indonesia. 

Dalam kesempatan ini Bupati Bojonegoro, H.Suyoto, menyampaikan bahwa acara ini merupakan kado terindah bagi warga Bojonegoro. Pada bulan Mei yang lalu Bojonegoro baru menyelengarakan apel ketahanan bangsa yang dihadiri wakil presiden Yusuf Kalla, Panglima TNI, Menteri Pertahanan.

"Kita mendeklarasikan 7 hal, pertama kedaulatan pangan, karena Bojonegoro produksi berasnya naik dari 770.000 ton menjadi 900.000 ton. Kedua kita juga menyumbang Indonesia lewat ketahanan energi, 25% minyak indonesia itu dari Bojonegoro," ungkapnya. 

Lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa hal Ketiga yakni Bojonegoro yang sejak dulu akrab dengan banjir dan kekeringan, sampai sekarang kekeringannya masih ada banjir masih ada, tapi yang jauh berkurang adalah adanya korban baik korban material dan jiwa. 

"Di mana kita menggunakan pendekatan baru yaitu living harmony with disasters. Pada tahun 2014 Bojonegoro dinyatakan sebagai pengelola bencana terbaik secara nasional. "Kita juga menyiapkan wisata banjir. Keempat kita mencanangkan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal). Kelima tekat Open Government Partnership). Keenam kita juga menjadi kabupaten ramah HAM, dimana dulu Bojonegoro konflik terus sekarang konfliknya dapat dikelola dengan baik," tandasnya. 

Semua masyarakat Bojonegoro baik yang PNS maupun bukan PNS ikut andil dalam pembangunan Bojonegoro. Semoga Bojonegoro bisa menjadi Isteri Negara yang baik, rakyat makmur, anak-anak hidup sehat sejalan dengan nama Bojo Negoro. 

Pada kesempatan yang sama wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang akrab dengan sapaan Gus Ipul menyampaikan terima kasih bisa di undang dalam acara ini, sehingga bisa turut dalam acara silahturahmi ini. (Hms)