Pemkab Bojonegoro Rumuskan Renaksi OGP 2017

Admin
17 Nov 2016
1.373 seen

bojonegorokab.go.id - Dengan di dampingi langsung tim dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jakarta tim OGI Pemkab Bojonegoro merumuskan rencana aksi OGP untuk tahun 2017. Dalam perumusannya di hadiri oleh beberapa pemangku kepentingan diantaranya Dinas Kominfo, Bappeda, BPMPD, RSUD, Dinas PU, Ortala, BI dan Idfos. 

Untuk memaksimalkan perkembangan renaksi sebelumnya, maka dalam kesempatan ini di rumuskan program-program sesuai dengan tahapannya. Misalnya untuk Revolusi data, akan di fokuskan pada data real time kemudian akan di lakukan verifikasi. Sehingga inputting data bisa dilakukan secara cepat dan tepat. 

Untuk Akuntabilitas Desa, harapannya bisa segera menuntaskan transparansi melalui baliho 100 persen. Dan Webdes 70 persen, setelah itu akan ada pendampingan pembuatan PPID Desa di 30 Desa. 

Untuk Transparansi, partisipasi dan inovasi nantinya pengelolaan kekayaan dan anggaran daerah akan lebih transparan dengan memanfaatkan IT. 

Untuk open dokumen kontrak akan di kawal secara langsung mulai dari proses pengandaan barang dan jasa, pengerjaan, penandatanganan sampai dengan pembayaran uang. 

Yang terakhir pelayanan publik, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan transparan dan mengharap partisipasi dari yang di layani.

"Pihak kami akan mengawal dan menverifikasi dari renaksi yang telah di putuskan oleh Pemkab Bojonegoro," ujar Vitia Vindy sekretaris KSP Jakarta saat mengikuti jalannya perumusan renaksi pada Selasa lalu, di lantai 2 gedung Pemkab. 

Dalam kesempatan itu, sesekali Vindy memberikan pendapatnya untuk perumusan renaksi OGP. Dan dia cukup antusias untuk mengikuti diskusi tersebut dan memberikan masukan-masukan yang untuk renaksi yang lebih baik. 

Dalam kesempatan yang sama, Kusnandaka Tjatur P selaku penanggungjawab acara tersebut menyampaikan bahwa perumusan renaksi kali ini akan dicukupi setiap tribulan. "Sehingga proses jalannya keterbukaan Pemerintah di Bojonegoro semakin jelas alur dan perkembangaannya. Sehingga akan lebih mudah di evaluasi kedepannya," tandasnya. (Rik/Kominfo)