Bupati dan Wakil Bupati Sehari Pimpin Management Review

Admin
25 Nov 2016
8 seen

bojonegorokab.go.id - Pertanian Bojonegoro kekurangan tiga jenis pupuk yakni USP, Phonska dan Za. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Djupari saat management review di rumah dinas Bupati, bersama "Bupati dan Wakil Bupati Sehari" Jumat (25/11). 

Menurutnya persediaan pupuk di Bojonegoro saat ini menjadi permasalahan, sebab permintaan dari petani terus bertambah dan persediaan sangat terbatas. "Meningkatnya permintaan petani akan pupuk di sebabkan oleh berbagai hal, diantaranya kondisi cuaca yang tidak stabil mengharuskan mereka untuk lebih sering memberi pupuk pada tanamannya," katanya. 

Selain itu, lanjut Djupari karena sawah yang sudah ditanami kemudian terkena banjir, akhirnya harus mengulang untuk tanam kembali. "Hal ini yang menjadi pemicu meningkatnya permintaan pupuk dan bahkan melebihi target," jelasnya. 

Ditambahkan untuk pupuk jenis urea persediaan masih mencapai 1000ton. Namun, untuk ketiga jenis itu sedang kami ajukan penambahannya ke Provinsi. "Jika belum ada tanggapan sampai pertengahan Desember, maka pihak disperta akan mengajukan penambahan untuk 2017," ujarnya. 

Saat ini dari tiga jenis pupuk yang di sebutkan memang ada tapi masuk non subsidi. Sehingga harganya lebih mahal dan selisih hampir 4000. Oleh karena itu, akan di upayakan secepatnya kebutuhan pupuk petani bisa terpenuhi. Narasumber kedua adalah Nanik Lestiyani, Camat Kalitidu yang mengungkapkan dukungan wilayahnya akan pelaksanaan HAM Di Bojonegoro. 

Nanik memastikan bahwa wilayahnya memiliki satu kejutan, yakni keberadaan gereja tua yang masih layak dan berfungsi sampai sekaranh di antara lingkungan masyarakat muslim. "Dan mereka bisa hidup bersama sejak puluhan tahun lalu," ungkapnya.

Bupati Siska Dwi yang saat itu berkesempatan memimpin jalannya management riview dengan di dampingi Wakilnya Nadya Syahda Faradilla, menanggapi secara tegas terkait isu-isu Pemerintahan saat ini. Seperti yang di katakan oleh Bupati Siska Dwi yang bahwa Bojonegoro ini sangat menghargai adanya multiculture.

"Sehingga terselenggaranya festival Ham nanti akan cukup menjawab bahwa masyarakat Bojonegoro bisa hidup rukun dengan umat berbeda agama," tandasnya. 

Disamping itu, keberagaman ini nampaknya bukan menjadikan masyarakat Bojonegoro sebagai warga yang lemah dan saling menjatuhkan. 

Sedangkan dengan tegas Wabup Nadya Syahida menyambung review narasumber.Wabup menegaskan bahwa pemerintah harus berfikir realistis dan cepat. Jika pupuk subsidi Pemerintah terbatas, lakukan cara lain, seluruh SKPD berfikir untuk membuat inovasi. "Kita tidak bisa terus menunggu pupuk kiriman Provinsi yang belum pasti, padahal petani menunggu," imbuhnya. 

Oleh karenanya gandeng peternak dan anak-anak SMK. Lalu buat pupuk dari kotoran, yang seefisien mungkin. Sehingga kebutuhan akan pupuk tidak sampai kurang. Dan setelah mengikuti management review, Bupati dengan di dampingi wakilnya melakukan sidak ke RSUD Bojonegoro dan pembangunan jembatan Trucuk. (Rik/Kominfo)