Disbudpar Launching Website Pariwisata Budaya
bojonegorokab.go.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, terus melangkah menuju Bojonegoro Matoh, Berbagai upaya telah dilakukan oleh Disbudpar dalam memberikan wawasan tentang potensi dan budaya Bojonegoro, yang bisa dijadikan obyek wisata baik kancah Nasional maupun Internasioanal.
Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono Melaunching Website Pariwisata Budaya, Milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, dengan menggunakan media on-lane ini, diharapkan bisa memberikan informasi awal tentang pariwisata dan Budaya Bojonegoro.
Ditandai dengan menekanan tombol dan muncul berbagai aplikasi website Pariwisata Budaya, diawali dengan tari Khayangan api yang diperankan oleh para Mahasiswa dan Siswa Bojonegoro di kancah tari Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid menjelaskan bahwa dengan di kukuhkannya BPPD dan Pepadi Bojonegoro, diharapkan ada kesinambungan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk terus menggali obyek wisata dan budaya yang ada di Bojonegoro, dengan harapan mampu dijual dalam kemasan paket wisata.
Masih banyak yang perlu dikerjakan oleh Disbudpar Kabupaten Bojonegoro, untuk memperlihatkan obyek wisata yang diminati oleh masyarakat dan para turis mancanegara, akan tetapi dengan modal pengeboran minyak dan gas di wilayah Bojonegoro ini, sangat perlu kiranya kita mempersiapkan diri untuk berbenah dalam menunjukkan jati diri Bojonegoro, dengan terus memperlihatkan berbagai panorama alam yang asli dan panorama alam yang menabjubkan sehingga memiliki kesan yang terus diingat oleh para wisatawan asing atau Domestik.
Masih kata Amir, dalam Obyek Wisata Bojonegoro telah dikenal yang namanya Waduk Pacal Buatan Negara Belanda 1993 di Kecamatan Temayang, Khayangan Api Abadi yang memiliki cerita rakyat di Kecamatan Ngasem, Legenda Angling Darma dan Waduk Dayaan di Kalitidu. Masih ada lagi temuan masyarakat tentang berbagai air terjun yang berada di Desa Krondonan Kecamatan Gondang, Kecamatan Bubulan, Temayang dan Malo. (Mbang/Dinkominfo)
