bojonegorokab.go.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, pada Jum’at (10/7/2015) menghadiri acara evaluasi partisipatif program pemberdayaan ekonomi masyarakat proyek Banyu urip di Ruang Angling darma lantai II Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat di sekitar proyek Banyuurip guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Program ini, terdiri dari program peningkatan mata pencarian keluarga, program inkubator bisnis, program biogas, program kewirausahaan pemuda, program agen tehnologi untuk perempuan dan program pelatihan kejuruan.
Program pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Proyek banyuurip merupakan kerja sama antara Blok Cepu, PT Pertamina EP Cepu, ExxonMobil dan badan Kerjasama PI Blok Cepu, serta dukungan SKK Migas dengan dukungan dana tahun 2013-2014 sejumlah Rp. 20 milyar dan pada tahun 2015 – 2017 Exxonmobil berniat untuk menambahkan dukungan senilai Rp. 20 Milyar.
“ Saya yakin apabila dari KKKS yang ada di Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui program CSR, dapat menin gkatkan perekonomian daerah-daerah di indonseia, seperti halnya di Bojonegoro,” Ujar Menteri ESDM Sudirman Said kepada Berita bojonegorokab.go.id.
Dijelaskan bahwa sejak 2005, khususnya pada program pengembangan ekonomi disekitar proyek Banyuurip, ExxonMobil telah memberikan dukungan senilai 1,1 juta USD atau setara dengan Rp. 15 Milyar, dukungan tersebut merupakan non-cost recovery ditujukan bagi peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi masyarakat serta penyediaan akses pinjaman mikro bagi perempuan.
Program tersebut bertujuan memperluas akses masyarakat kepada aktivitas perekonomian produktif dan telah memberikan manfaat bagi lebih dari 22.000 orang, program pinjaman mikro memiliki lebih dari Rp 100 Milyar dana bergulir dengan hampir 100% pinjaman berkinerja baik.
Ditegaskan Menteri ESDM Sudirman Said, program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang telah dilaksanakan dapat terus ditingkatkan dan tentunya juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan minyak lainnya. ( Mbang/Dinkominfo)