bojonegorokab.go.id - Relawan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) Bojonegoro menggelar Ngabuburit IT Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Minggu (11/7/2015). Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan launching Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Arya Mentahun, webdes dan tokodesa.com.
Ketua Relawan TIK Bojonegoro, Rifaun Naim, mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam ngabuburit IT ini. Yakni mengenalkan aplikasi KPMI, mengupas CMS Wordpress, Koprol uang virtual.
Selain itu, lanjut Rifaun, juga digelar nonton bareng (Nobar) film dokumenter berjudul "Asa Dessa". Film berdurasi 20 menit ini, kata dia, menceritakan tentang potensi desa kearifan lokal Desa Ngraseh.
"Dalam film ini kita menampilkan semangat warga Ngraseh yang ingin maju. Mulai dari Ibu-ibu yang main facebook, desainer kampung. Itu mereka lakukan sela-sela bertani," kata Faun-panggilan akrab Rifaun Naim di sela-sela kegiatan.
Dia berharap dengan adanya webdes ini, potensi yang ada di Desa Ngraseh dapat dikenal masyarakat luas. "Karena warga bisa memanfaatkan sarana ini untuk mempromosikan produknya," pungkas pemuda asli desa setempat itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur P, mengatakan, era sekarang ini dibutuhkan informasi yang cepat, tepat dan bermanfaat. Karena itu diperlukan dukungan sebuah teknologi informasi (IT) yang dapat menjangkau pelosok desa.
"Selain sebagai sarana menerima dan menyebarkan informasi, juga dapat mengambil dan memutuskan kebijakan," sambung Kusandaka.
Untuk itu, lanjut Kusnandaka, kedepan IT tidak lagi menjadi siber (jaringan), tetapi kedepan harus smart (cerdas). Karena itulah, dibutuhkan dukungan dari relawan IT untuk terus mengembangkan kecerdasaan, kemanfaatannya agar dapat berjalan maksimal.
"Itu bisa terwujud kalau kita bersama-sama mendorong masyarakat untuk melek IT di lingkungannya," tegasnya.
Kepala Desa Ngraseh, Kozin, mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurut dia, selama ini masih banyak warga dan perangkat desa yang belum banyak melek IT.
"Karena itu saya harapkan ada pendampingan untuk membimbing perangkat desa agar dapat mengelola webdes," pungkasnya. (Mbang/Dinkominfo)