2014, Kebakaran Hutan KPH Bojonegoro Capai 45 Ha

-
14 Jul 2015
2.073 dilihat

bojonegorokab.go.id – Pengelolaan hutan di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, sangat bersemangat dan terus melakukan berbagai trobosan agar menekan angka pencurian kayu jati di hutan, dengan berbagi usaha yang saling menguntungkan dengan LMDH dan masyarakat pinggir hutan.

Dijelaskan oleh Adm Perhutani KPH Bojonegoro, Erwin saat kegiatan Media Ghatering bersama Wartawan dan LSM Bojonegoro, di aula Perhutani KPH Bojonegoro, pada Selasa, (14/7/2015), bahwa penanganan pengelolaan dan keamanan wilayah hutan terus menjadi pekerjaan rumahnya, sebab sekarang ini tugas dari Perhutani KPH Bojonegoro adalah memastikan tanaman siap tebang dalam keadaan aman, sedangkan lokasi yang kosong harus ditanami lagi (reboisasi).

Ditambahkan, pada tahun 2015 masalah kebakaran hutan juga menjadi prioritas, sebab tahun ini musim kemarau akan panjang. Berdasarkan data, pada tahun 2014 kebakaran hutan mencapai 45 Ha dengan kerugian sebesar Rp. 82 juta. Sedangkan untuk tahun 2015 belum dilakukan pemetaan data, akan tetapi antisipasi kebakaran hutan terus dilakukan oleh personel yang ada di lapangan dengan dibantu para masyarakat peduli hutan dan LMDH.

Masih kata Erwin, Perhutani KPH Bojonegoro selain melakukan pengawasan juga ikut membantu usaha masyarakat yang berkembang di wilayah sekitar hutan, seperti halnya bantuan bagi masyarakat Desa Butoh Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada  tahun 2013 telah dilakukan bedah rumah bagi warga yang tidak mampu, pada tahun 2014 juga dilakukan bantuan untuk tempat beribadah (Musholla) dan 20 ekor kambing bagi 3 orang peternak.

Selain itu, Perhutani KPH Bojonegoro trahun 2015 ini juga melakukan reboisasi tanaman energi diwilayah BKPH Nglambangan seluas 380 Ha, dan tahun 2016 direncanakan menaman pohon kayu putih pada tahap awal akan ditanam 1.000 batang dan selanjutnya akan dilakukan penanaman sebanyak 6.000 batang, yang akan ditanam di wilayah BKPH Clangap. (Mbang/Dinkominfo)