400 Unit Embung Belum Atasi Kekeringan

-
25 Jul 2015
1.623 seen

bojonegorokab.go.id – Kondisi lahan pertanian wilayah Kabupaten Bojonegoro yang mengandalkan dari aliran sungai dan Waduk serta Embung yang ada di Bojonegoro, mengalami kekurangan air.

Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Masahid menjelaskan bahwa kondisi air untuk daerah pertanian yang mengandalkan dari aliran Waduk Pacal, 400 unit Embung dari 1.000 Embung yang diprogramkan Pemkab Bojonegoro dan Aliran sungai dari sumber, saat ini tidak mampu 100 % untuk memberikan suplay air dengan maksimal.

“ Dihimbau agar petani pada musim tanam ke-3 sekarang ini, tidak menanam tanaman padi tetapi menanam tanaman polowijo saja, sebab air yang ditandon tidak menyukupi guna mengaliri sawah yang ditanami padi,” Ujar Masahid kepada bojonegorokab.go.id.

Masih kata Masahid, ada 6 daerah Irigasi yang perlu mendapatkan perhatian serius, diantaranya Irigasi Dander, irigasi Ngunut, irigasi Balong, irigasi Pirang Kiri, irigasi Pirang Kanan, dan irigasi Pacal Kiri.

Dijelaskan saat ini wilayah tersebut, juga menjadi andalan guna kebutuhan rumah tangga dan untuk petani diharapkan mau mengikuti saran dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pengairan, bahwa Waduk Pacal sudah tidak bisa mengaliri daerah pertanian lagi, karena ketersedian air saat ini hanya cukup untuk membasahi waduk saja.

Kedua, agar masyarakat tetap menghemat air waduk maupun Embung yang masih ada airnya. Selanjutnya juga disampaikan kepada masyarakat bahwa ada pekerjaan sarana prasarana yang dilakukan oleh masyarakat sendiri, yaitu proyek swakelola seperti normalisasi sungai dan pembuatan embung dengan lahan dari Desa atau Tanah Kas Desa (TKD).

“ Tahun 2015 ini, ada 4 Desa di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Malo, Dander, Kapas dan Kepohbaru yang melakukan pekerjaan Normalisasi sungai,” Tegasnya singkat. (Git/Dinkominfo)